Kediri (Antaranews Jatim) - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mendatangkan alat berat untuk mengatasi pohon ambruk di Simpang Empat Jimbun, Kecamatan Kandat.

"Kami datangkan alat berat. Malam ini, diusahakan sudah tiba. Batang pohon sangat besar, jadi harus dengan alat berat," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agata di Kediri, Senin malam.

Ia mengatakan, proses pembersihan hingga kini terus dilakukan oleh petugas. Pembersihan memerlukan waktu, karena batang pohon yang cukup besar. Bahkan, hingga kini batang pohon masih melintang di tengah jalan, sehingga arus lalu lintas belum bisa dilewati.

"Untuk arah ke selatan (ke Kabupaten Blitar) masih tutup total. Ini sampai malam ini, kami masih pengerjakan untuk pembersihan, tetapi belum selesai," kata dia.

Ia mengatakan untuk arus lalu lintas yang dari arah selatan ke utara atau dari Kabupaten Blitar ke Kabupaten Kediri, bisa lewat jalur alternatif, yaitu lewat simpang empat Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.

Pengendara untuk sementara waktu belum bisa lewat jalur itu, sebab masih terhambat dengan sisa material kayu di jalan raya. Diameter pohon itu juga sangat besar, sehingga harus menggunakan alat berat memindahkannya.

Randy mengatakan, pohon besar itu ambruk sekitar jam 17.00 WIB. Awalnya, terjadi hujan deras di Kabupaten Kediri sebelah selatan, dan secara tiba-tiba pohon besar di jalur yang menghubungkan Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Blitar, ambruk.

Selain membuat arus lalu lintas tersendat, robohnya pohon itu juga menimpa rumah warga. Namun, hingga kini dari laporan yang masuk tidak ada korban jiwa karena musibah tersebut. Petugas juga masih melakukan pendataan pemilik rumah.

Sehari belumnya, Minggu (1/4) musibah angin puting beliung juga terjadi di Kabupaten Kediri. Daerah yang terkena angin lesus itu antara lain di Kecamatan Ngadiluwih, Badas, dan Kandangan. Terdapat sekitar 30 rumah warga yang rusak akibat musibah itu.

Tingkat kerusakan juga beragam mulai ringan hingga berat. Petugas juga masih melakukan pendataan dengan pasti, jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan akibat musibah angin puting beliung tersebut.

BPBD juga mengimbau, masyarakat berhati-hati, mengingat saat ini masih musim penghujan. Kendati terjadi panas, juga masih terjadi hujan dengan intensitas yang cukup deras, bahkan ada kejadian angin puting beliung.

Randy meminta agar warga segera berhenti ketika dalam perjalanan terjadi hujan lebat. Warga bisa berteduh di tempat yang lebih aman, namun menjauh dari pohon besar.

"Tetap kami imbau, warga selalu berhati-hati, karena ini masih musim penghujan dan kategori hujannya lebat di atas normal. Ancamannya bencana banjir, longsor, puting beliung, disertai dengan pohon tumbang," kata Randy.

Ia juga meminta pada warga, untuk meminimalisir risiko, jika ada pohon besar yang diketahui akarnya lapuk, kering segera dipotong. Terlebih lagi, ketika penghujan, yang bisa berpotensi terjadi pohon tumpang akibat terjangan angin kencang.  (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018