Surabaya (Antaranews Jatim ) - Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) berupaya membantu lulusan baik itu SMK, sarjana dan Poilteknik untuk menyambungkan ke dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan memberi penambahan ilmu agar lulusan sesuai kompetensi yang diharapkan.

Ketua Forum Pengelola LKP (FPLKP) Jatim Nun Jamianto di sela Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus DPD dan DPC FPLKP Jatim periode 2018-2023 di Surabaya, Kamis mengatakan lulusan sekolah formal selama ini sudah banyak dilatih sekolah. Tetapi, dari sisi mental dan "soft skil" masih kurang.

"Hari ini ditegur oleh pimpinan, besoknya sudah mengundurkan diri. Kalau bekerja harus diawasi, kalau tidak diawasi tidak bekerja. Maka, FPLKP jadi ajang diskusi untuk menjawab itu semua. LKP bisa membantu lulusan SMK, sarjana, Poltek, menyambung dengan kebutuhan industri," ujarnya.

Dia mengatakan, kurikulum LKP didesain secara fleksibel untuk menyesuaikan dunia industri. Berbeda dengan pendidikan formal yang tidak bisa diubah di tengah jalannya pembelajaran.

"LKP tidak terlalu diikat dengan peraturan atau bisa diganti sewaktu-waktu di tengah jalan untuk menyesuaikan kebutuhan," kata pria yang juga Direktur LKP Inzaghi Gigantara Surabaya ini.

Selain itu, Nun meminta para pengelola LKP di era serba digital saat ini untuk lebih memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangan bisnis. Bila pengelolaan masih sama, LKP akan ketinggalan zaman.

"Belum lagi perubahan pendidikan dan DUDI terus berkejar-kejaran dengan perkembangan teknologi. LKP harus berani berimprovisasi," kata Nun.

Keberadaan FPLKP Jatim bisa dijadikan ajang diskusi dalam menghadapi perubahan yang ada. Misalnya berdiskusi tentang penyusunan kurikulum yang sesuai dengan industri dan metode mengajar serta pengajaran yang mudah diterima oleh peserta kursus.

"Semua itu dilakukan bertujuan lulusan LKP benar-benar cocok dengan kepentingan DUDI atau berani membuka usaha baru," ujarnya.

Ketua Pembina FPLKP Jatim Harun menambahkan, LKP memiliki potensi yang cukup luas dibandingan pendidikan formal. Salah satu potensi itu mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten serta memiliki sinergi dengan DUDI.

"Keberadaan FPLKP ini sangat positif. Banyak potensi yang bisa dimaksimalkan," ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini.

Apalagi, kata Harun, dari 38 kabupaten/kota se Jatim sudah berdiri forum LKP di 30 kabupaten/kota. Dengan menjalin sinergi banyak pihak, baik pemerintah maupun swasta, LKP berpotensi menciptakan lapangan kerja dan memperbanyak unit usaha.

Sementara itu, Direktur Utama Caraka Paramita menyatakan, tantangan dan peluang bisnis bagi LKP ada tiga. Pertama menyiapkan kecakapan hidup yang meliputi etos kerja, "interpersonal skil", seni komunikasi, hingga penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.

Potensi kedua adalah menyiapkan pengetahuan bisnis. Ketiga ialah menyiapkan lapangan kerja baru seiring pergeseran dunia teknologi.

"Kita masuk revolusi industri 4.0, itu dengan automasi, artifisial inteligen, big data analitik, sehingga akan banyak bidang digital yang menjadi pekerjaan baru yang perlu digali," tuturnya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018