Kediri (Antaranews Jatim) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto, Jawa Timur, melakukan peninjuan lokasi temuan benda yang diduga cagar budaya di Desa Adan-adan, Kabupaten Kediri, sebelum dilakukan langkah lebih lanjut.

"Yang kami lakukan ini adalah peninjauan temuan benda yang diduga cagar budaya. Tujuan utama identiifkasi, apakah objek yang dilaporkan sudah memenuhi kriteria cagar budaya atau tidak," kata Kepala Sub Unit Penyelamatan BPCB Trowulan, Mojokerto, Ahmad Hariri di Kediri, Rabu.

Ia mengatakan, setelah dilakukan peninjauan temuan benda diduga cagar budaya itu, ke depannya akan dilakukan pelaporan dan rekomendasi yang disampaikan langsung ke pimpinan BPCB. Namun, untuk keputusan belum bisa diketahui apakah hanya survei atau berlanjut ekskavasi.

"Dari hasil kegiatan ini tentunya ada rekomendasi yang disampaikan ke pimpinan. Sementara akan dikoordinasikan untuk tindaklanjutnya, baik survei penyelamatan ataupun ekskavasi. Yang jelas salah satu dari program itu," ujarnya.

Tim datang dan langsung melakukan peninjauan objek yang dijadikan bahan peninjauan. Ada benda diduga cagar budaya berupa batu berukir. Tim juga sempat membersihkan benda tersebut dengan kuas, sehingga bisa dilihat lebih detail strukturnya.

Di Desa Adan-Adan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri itu, sebelumnya sempat dilakukan ekskavasi. Lokasinya juga sama dengan lokasi penggalian situs tersebut. Hasilnya, petugas menemukan sejumlah arca tertanam di dalam tanah.

Para peneliti saat itu menyebut, candi gempur, sebutan warga di lokasi situs itu, merupakan candi yang belum jadi. Bangunan candi belum utuh, yang diduga karena ditinggal pendukung ataupun karena bencana alam.

Untuk tahun juga belum diketahui dengan pasti, namun diduga dari abad II Kerajaan Kadiri. Lokasi itu diduga cukup istimewa. Salah satunya dari tunggi makara, yang diketahui hingga 2,3 meter, padahal lainnya tidak setinggi itu.

Lokasi itu berada di tanah warga. Di tanah itu ditanami aneka tanaman misalnya durian. Pemkab Kediri hingga kini masih mempertimbangkan untuk pembebasan lahan tersebut, demi memudahkan penelitian.
Video Oleh Asmaul Chusna
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018