Jakarta, (Antara) - Presiden Joko Widodo menerima pelaku industri musik nasional dan panitia konferensi musik nasional 2018 di Istana Merdeka Jakarta, Kamis sore.
Presiden yang didampingi Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menerima para pelaku musik, di antaranya Glenn Fredly, Damon Koeswoyo, Andi Ayunir (pegiat musik digital), Widi Malik, Bunga Citra Lestari, Mundo Kasmaro, pada pukul 15.00 WIB.
"Saya ke depan mengimpikan bagaimana strategi kebudayaan kita. Indonesia lebih khusus lagi di bidang musik ini ada visi, misalnya 2050, 2100. Itu sudah mulai dirancang sejak sekarang," kata Presiden saat menerima para pelaku musik nasional.
Jokowi berharap perlu ada fokus kerja pada lima tahun ke depan, begitu juga lima tahun kedua dengan target realistis dalam rangka strategi kebudayaan nasional.
"Yang 10 tahun ke depan apa, berikutnya apa, dalam rangka strategi besar kebudayaan kita, untuk menyiapkan, baik dari aspek ekonomi maupun kebudayaannya," tuturnya.
Presiden mengatakan perlu ada konsep dalam lima tahun ke depan sehingga bisa memberikan sebuah hasil yang konkret, baik yang berkaitan dengan tata kelola atau lainnya.
"Selama lima tahun kita garap satu fokus masalah saja, nggak usah campur campur. Mungkin lima tahun berikutnya pada perlindungan, lima tahun ketiga pada inovasi dan lainnya. Saya kira visi besar ke depan bisa kita rumuskan," ujar Kepala Negara.
Presiden berharap konsep itu akan memberi kejelasan tentang kebijakan pemerintah yang harus lakukan, juga oleh para pelaku seni.
"Saya sendiri juga perlu masukan. Strategi ke depan apa yang bisa kita rencanakan. Lima tahun harus selesai. Termasuk ke perlindungan, pemerintah sendiri perlu diberi target oleh para pelaku seni," katanya.(*)
Video Oleh Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Presiden yang didampingi Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menerima para pelaku musik, di antaranya Glenn Fredly, Damon Koeswoyo, Andi Ayunir (pegiat musik digital), Widi Malik, Bunga Citra Lestari, Mundo Kasmaro, pada pukul 15.00 WIB.
"Saya ke depan mengimpikan bagaimana strategi kebudayaan kita. Indonesia lebih khusus lagi di bidang musik ini ada visi, misalnya 2050, 2100. Itu sudah mulai dirancang sejak sekarang," kata Presiden saat menerima para pelaku musik nasional.
Jokowi berharap perlu ada fokus kerja pada lima tahun ke depan, begitu juga lima tahun kedua dengan target realistis dalam rangka strategi kebudayaan nasional.
"Yang 10 tahun ke depan apa, berikutnya apa, dalam rangka strategi besar kebudayaan kita, untuk menyiapkan, baik dari aspek ekonomi maupun kebudayaannya," tuturnya.
Presiden mengatakan perlu ada konsep dalam lima tahun ke depan sehingga bisa memberikan sebuah hasil yang konkret, baik yang berkaitan dengan tata kelola atau lainnya.
"Selama lima tahun kita garap satu fokus masalah saja, nggak usah campur campur. Mungkin lima tahun berikutnya pada perlindungan, lima tahun ketiga pada inovasi dan lainnya. Saya kira visi besar ke depan bisa kita rumuskan," ujar Kepala Negara.
Presiden berharap konsep itu akan memberi kejelasan tentang kebijakan pemerintah yang harus lakukan, juga oleh para pelaku seni.
"Saya sendiri juga perlu masukan. Strategi ke depan apa yang bisa kita rencanakan. Lima tahun harus selesai. Termasuk ke perlindungan, pemerintah sendiri perlu diberi target oleh para pelaku seni," katanya.(*)
Video Oleh Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018