Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan kerugian dalam tiga kali banjir luapan Bengawan Solo di daerah setempat termasuk dalam dua kali kejadian banjir bandang mencapai Rp13,1 miliar.

Kasi Pencegahaan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Eko Susanto, di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan dalam kurun waktu Januari sampai 14 Maret telah terjadi tiga kali banjir luapan Bengawan Solo yang melanda 96 desa di 12 kecamatan.

Daerah yang dilanda banjir luapan Bengawan Solo, antara lain, Kecamatan Kota, Dander, Balen, Kanor dan Baureno, dan kecamatan lainnya. Banjir sungai terpanjang di Jawa di daerah setempat merendam tanaman padi seluas 1.582 hektare dan palawija 299 hektare.

"Kerugian banjir luapan Bengawan Solo tahun ini terbesar akibat rusaknya areal pertanian, karena tanaman padi gagal panen," ucapnya.

Sesuai data, kerugian banjir luapan Bengawan Solo tahun ini mencapai Rp9,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan banjir luapan Bengawan Solo tahun lalu yang hanya Rp429,7 juta.

"Banjir luapan Bengawan Solo tahun ini jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu," ujarnya.

Sesuai data warga terdampak banjir luapan Bengawan Solo tahun ini sebanyak 3.165 kepela keluarga (KK). Selain itu, banjir juga merendam jalan paving di desa sepanjang 41,3 kilometer dan jalan kabupaten sekitar 7 kilometer.

Dalam kurun waktu Januari-22 Februari banjir bandang juga melanda 26 desa di Kecamatan Temayang, Gondang, Dander, Balen, Bubulan dan Sukosewu.

Kerugian banjir bandang mencapai Rp3,2 miliar, karena banjir merusak tanaman padi seluas 363 hektare, dan palawija 59 hektare selain merusak sejumlah jembatan desa. Warga terdampak di daerah banjir bandang tercatat 4.254 KK. Selain itu banjir bandang juga merendam jalan desa.

"Kerugian banjir bandang terbesar karena rusaknya tanaman padi, selain ada beberapa jembatan desa yang hanyut diterjang banjir bandang," tuturnya.

Ia menambahkan kerugian akibat banjir bandang tahun ini lebih besar dibandingkan kerugian akibat kejadian banjir bandang tahun lalu yang hanya Rp751,1 juta.

"Daya rusak banjir cukup besar, sebab ada 14 jembatan yang hanyut dan rusak diterjang banjir tahun ini," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemkab Bojonegoro Andi Tjandra, menambahkan.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018