Surabaya (Antaranews Jatim) - Capaian Outbreak Response Immunization (ORI) difteri di Kota Surabaya saat ini ada di angka 110 persen dan melebihi target dari yang ditentukan pemerintah pusat yakni di angka 90 persen.

"ORI di Surabaya ORI sudah 110 persen. Kok lebih tinggi? Karena dari proyeksi itu kami mendapat anak-anak dari sasaran lain, yakni anak-anak yang sekolah dari luar kota, kuliah luar kota juga diberi. Sehingga mereka mendapat kekebalan dan tidak menular di lingkungan sekitar," kata Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya dr Ponco Nugroho di Puskesmas tenggilis Surabaya, Rabu.

Ponco mengatakan, untuk pencapaian ORI difteri di Puskesmas Tenggilis Surabaya juga sudah mencapai target yakni di atas 95 persen di atas target dari pemerintah yang 90 persen.

"Kami berharap untuk tahap dua dan ketiga bisa sesuai target," katanya.

Sementara itu Kepala Perwakilan Unicef untuk Wilayah Jawa Arie Rukmantara mengatakan melebihi target ORI difteri di Surabaya karena tingginya antusiasme warga dan komitmen tinggi dari Pemerintah Kota Surabaya.

"Oleh sebab itu anak-anak Surabaya terlindungi. Kita ingin ini terjadi di fase kedua dan ketiga," ujarnya.

Arie menjelaskan, Unicef ada di belakang untuk memberikan masukan-masukan seperti bagaimana menaikkan dari capaian yang ada di kota maupun provinsi.

"Caranya dengan memberikan banyak informasi ke media, mengecek ke lapangan terkait apa yang diperlukan, dan ketiga `public privat partnership` dengan menggandeng Enterpreneur Oraganization yang berkomitmen tinggi untuk mendukung kesuksesan ORI difteri," tuturnya.

Untuk itu, Unicef membantu menyalurkan aspirasi tersebut ke pemerintah provinsi dan pemerintah kota sehingga aspirasi itu menjadi tindakan nyata. Dia berharap di fase kedua nanti pihak swasta akan lebihi meningkatkan komitmennya.

"Saya berharap puskesmas lain harus mengikuti Puskesmas Tenggilis untuk mencapai targetnya untuk melindungi semua anak, dengan memberikan vaksin terbaik untuk anak-anak di wilayah mereka," ucapnya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018