Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, memberlakukan siaga II-kuning dalam menghadapi banjir l;uapan Bengawan Solo dengan ketinggian mencapai 14,61 meter, Selasa pukul 18.00 WIB.
"Ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) di Bojonegoro masuk siaga II-kuning, sejak pagi tadi," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro.
Namun, menurut dia, di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota ke arah hulu ketinggian air juga mulai surut 28,72 meter pukul 18.00 WIB. Ketinggian air di Karangnongko, sempat mencapai titik tertinggi 29,10 meter pukul 15.00 WIB.
Sebab, lanjut dia, ketinggian air di Bengawan Madiun Ndungus, Ngawi, yang semula sempat masuk siaga III-merah, berangsur-angsur surut, tetapi masih siaga banjir.
Melihat perkembangan adanya penurunan air di hulu, Ia memperkirakan ketinggian air di Bojonegoro tidak akan mencapai siaga III-merah, karena sejumlah sungai di daerah setempat tidak terjadi banjir.
"Sepanjang hari ini tidak terjadi hujan lokal ketinggian air di Bojonegoro tidak masuk siaga III-merah," ucapnya menambahkan.
Apalagi, lanjut dia, dari informasi yang diterima air laut tidak dalam kondisi pasang sejak siang tadi, sehingga debit air Bengawan Solo bisa lancar masuk ke laut.
Di hilir Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, masing-masing 8,01 meter (III-merah), 5,49 meter (II-kuning), 4, 35 meter (siaga II-kuning), 2,19 meter (II-kuning) pukul 18.00 WIB.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, menjelaskan genangan air Bengawan Solo mulai meluap menggenangi sejumlah desa, antara lain, di Kecamatan Dander, Trucuk, Kota, Balen, Kanor dan Baureno.
Namun, lanjut dia, genangan luapan air Bengawan Solo masih bisa teratasi, sehingga hanya sebagian kecil warga yang mengungsi.
Dari laporan yang diterima, lanjut dia, di Gedung Serbaguna di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, ada sejumlah pengungsi dari desa setempat yang rumahnya mulai kemasukan air luapan Bengawan Solo.
"BPBD dengan dinas sosial, kepolisian resor (polres) juga membuka dapur umum di Gedung Serbaguna di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota," kata dia menjelaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) di Bojonegoro masuk siaga II-kuning, sejak pagi tadi," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro.
Namun, menurut dia, di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota ke arah hulu ketinggian air juga mulai surut 28,72 meter pukul 18.00 WIB. Ketinggian air di Karangnongko, sempat mencapai titik tertinggi 29,10 meter pukul 15.00 WIB.
Sebab, lanjut dia, ketinggian air di Bengawan Madiun Ndungus, Ngawi, yang semula sempat masuk siaga III-merah, berangsur-angsur surut, tetapi masih siaga banjir.
Melihat perkembangan adanya penurunan air di hulu, Ia memperkirakan ketinggian air di Bojonegoro tidak akan mencapai siaga III-merah, karena sejumlah sungai di daerah setempat tidak terjadi banjir.
"Sepanjang hari ini tidak terjadi hujan lokal ketinggian air di Bojonegoro tidak masuk siaga III-merah," ucapnya menambahkan.
Apalagi, lanjut dia, dari informasi yang diterima air laut tidak dalam kondisi pasang sejak siang tadi, sehingga debit air Bengawan Solo bisa lancar masuk ke laut.
Di hilir Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, masing-masing 8,01 meter (III-merah), 5,49 meter (II-kuning), 4, 35 meter (siaga II-kuning), 2,19 meter (II-kuning) pukul 18.00 WIB.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, menjelaskan genangan air Bengawan Solo mulai meluap menggenangi sejumlah desa, antara lain, di Kecamatan Dander, Trucuk, Kota, Balen, Kanor dan Baureno.
Namun, lanjut dia, genangan luapan air Bengawan Solo masih bisa teratasi, sehingga hanya sebagian kecil warga yang mengungsi.
Dari laporan yang diterima, lanjut dia, di Gedung Serbaguna di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, ada sejumlah pengungsi dari desa setempat yang rumahnya mulai kemasukan air luapan Bengawan Solo.
"BPBD dengan dinas sosial, kepolisian resor (polres) juga membuka dapur umum di Gedung Serbaguna di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota," kata dia menjelaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018