Banyuwangi, 13/3 (Antara) - Dermaga kapal pesiar atau marina di Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur, akan dilengkapi dengan sarana untuk klub yacht terpadu dan diharapkan pada 2018 ini sudah mulai bisa dioperasikan.

Direktur Utama PT PT Pelindo Property Indonesia (PPI) Kokok Susanto di Banyuwangi, Selasa mengatakan untuk percepatan pembangunan marina, pihaknya berkolaborasi dengan pihak yang memiliki pengalaman dalam dunia kapal pesiar, termasuk PT Lundin (perusahaan kapal) yang memang punya spesialisasi dalam pembuatan kapal pesiar dan kapal militer.

"Pelaksanaan pembangunan `yacht club` ini akan dimulai dua minggu lagi, estimasi proyek selesai dalam waktu enam bulan," ucapnya.

PPI bakal membangun "Banyuwangi International Yacht Club" (BIYC) terpadu seluas 3.000 meter persegi yang dilengkapi restoran internasional, fasilitas penunjang pariwisata, serta sarana perawatan kapal pesiar yang digarap salah satu perusahaan perkapalan Banyuwangi, PT Lundin Industry.

Kerja sama pembangunan BIYC tersebut telah disepakati oleh para pemimpin PPI dan PT Lundin.

Kawasan Boom Marina Banyuwangi merupakan dermaga yang kini dibangun dengan segala fasilitas pendukung untuk yacht (kapal layar ringan). Dermaga yang dibangun atas kerja sama PT PPI dan Pemkab Banyuwangi ini menjadi dermaga kapal pesiar terintegrasi pertama di Indonesia.

Direktur PT Lundin John Lundin meyakini pembangunan international yacht club menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Rata-rata turis kapal pesiar lebih suka berlabuh di marina yang menyediakan fasilitas pemeliharaan kapal. Bengkel yang segera dibangun ini bisa melayani kapal hingga bobot 100 GT.

"Saat ini bengkel kapal pesiar baru ada di Jakarta dan Bali, maka kami yakin ini akan menjadi salah satu pilihan bagi pemilik kapal pesiar. Apalagi kami adalah perusahaan pembuat kapal yang memiliki banyak jaringan dengan produsen internasional dalam hal suku cadang kapal. Nantinya bengkel kami bisa menerima 60 kapal yacht per tahun," tutur John Lundin.

Pihaknya juga akan melengkapi club itu dengan berbagai fasilitas pendukung terbaik, seperti tempat parkir yacht yang memadai, club house, dan restoran internasional.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik pembangunan BIYC tersebut untuk semakin menggerakkan ekonomi lokal kabupaten paling timur di Pulau Jawa itu. Anas berharap, pengerjaan BIYC bisa dirampungkan sebelum pelaksanaan pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Bali pada Oktober 2018 yang akan diikuti 18.000 delegasi dari seluruh dunia.

Pada perhelatan ekonom internasional itu, Banyuwangi menjadi daerah penyangga selain tuan rumah Bali. Sebagian pesawat dari delegasi penting dari berbagai negara itu bakal mendarat di Bandara Banyuwangi.

"Banyuwangi akan menjadi salah satu tujuan wisata para delegasi `annual meeting` itu. Saya berharap BIYC bisa segera beroperasi dan memanfaatkan momen tersebut untuk mempromosikan wisata Banyuwangi," ujar Anas.(*)

Pewarta: Masuki M Astro

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018