Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai banjir kiriman dari hulu Ngawi, yang mengibatkan kenaikan  air di taman Bengawan Solo (TBS) merangkak naik menjadi 13,78 meter (siaga I-kuning), Selasa pukul 06.00 WIB.

"Kenaikan air Bengawan Solo pengaruh terbesarnya dari banjir yang terjadi di hulu Ngawi, juga Jawa Tengah," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, di Bojonegoro, Selasa.

Dari informasi yang diperoleh, kata dia, di Ngawi dan sekitarnya sehari lalu terjadi hujan deras dengan durasi lama, mengakibatkan ketinggian air di Bengawan Madiun, Ndungus, Ngawi, meningkat tajam hingga mencapai 8, 70 meter (siaga III-merah).

Namun, lanjutnya, sejumlah sungai di daerahnya yang memberikan konstribusi banjir di hilir, seperti Kali Kening, sekarang ini kondisi airnya tidak besar.

"Ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro naik, tetapi tidak terlalu tajam," ujarnya.

Meski demikian, BPBD sudah menyediakan berbagai kebutuhan mulai tenda pengungsian, perahu karet, sembako, juga berbagai kebutuhan lainnya untuk mengantisipasi terjadinya luapan Bengawan Solo.

"Kebutuhan sembako tersedia lebih dari cukup," ucapnya.

BPBD, kata Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, sudah menginstruksikan tim penanggulangan bencana di kecamatan yang dilalui Bengawan Solo untuk waspada.

Menurut Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi Andik Suparjo, ketingian air Bengawan Madiun di Ndungus, Ngawi, masuk siaga III-merah sejak Senin (12/3) pukul 21.00 WIB.

"Ketinggian di Bengawan Madiun Ndungus, Ngawi, mencapai 8,70 meter (siaga III-merah) pukul 03.00 WIB," ucapnya.

Data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) naik dari 13,55 meter, Selasa pukul 03.00 WIB, menjadi 13,97 meter (siaga I-hijau) pukul 06.00 WIB.

Di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer ke arah hulu dari kota, ketinggian air juga naik mencapai 28,93 meter.

Di hilirnya Babat, Laren, Karanggeneng dan Kuro, semuanya di Lamongan, juga masuk siaga II-kuning, dengan ketinggian masing-masing 7,85 meter, 5,42 meter, 4, 33 meter, dan 2, 17 meter.

"Ketinggian air di TBS masih akan terus naik hingga masuk siaga II-kuning," ucap Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro menambahkan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018