Surabaya, 5/3 (Antara) - Pengamat politik asal Universitas Airlangga Surabaya Novri Susan berpendapat dukungan Presiden Joko Widodo akan mendongkrak suara pasangan calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan calon Wakil Gubernur Puti Guntur, cucu Soekarno pada Pilkada Jawa Timur 2018.

"Dukungan Pak Jokowi pasti memperkuat dan mendongkrak tingkat elektoral Gus Ipul-Mbak Puti," ujarnya ketika dikofirmasi wartawan di Surabaya, Senin.

Menurut dia, PDI Perjuangan dinilai mengambil strategi cerdik dengan mengaitkan momentum setelah Rakernas III di Bali dengan kampanye di Pilkada Jawa Timur 2018.

"Rakernas itu menetapkan Jokowi sebagai Calon Presiden 2019. Kalau strategi kampanye itu dilakukan masif oleh jaringan partai maka benak masyarakat akan terkoneksi antara figur Jokowi dan Gus Ipul-Mbak Puti," ucapnya.

Doktor lulusan Doshisha University Jepang itu menyampaikan bahwa Jokowi adalah figur "endorsing" kuat di Jawa Timur, terlebih selama ini masyarakat juga mengenali akar Jokowi ada di PDI Perjuangan.

Karena itulah, kata dia, wajar PDI Perjuangan ingin menyinergikan potensi antarkader, yakni Jokowi sebagai kader PDIP yang berhasil mencapai kursi presiden, dan Mbak Puti adalah kader yang sedang bertarung di Pilkada Jatim.

"Dukungan Pak Jokowi akan menjadi rujukan politik bagi masyarakat. Terlebih Gus Ipul-Mbak Puti juga memastikan akan berkampanye untuk Pak Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019 dan mendukung Nawacita," kata dosen FISIP Unair tersebut.

Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menegaskan partainya telah menyusun kampanye satu paket, yaitu sosialisasi Jokowi sebagai Calon Presiden 2 periode dengan pemenangan Gus Ipul-Puti di Pilkada Jatim 2018.

Pilkada Jatim yang akan digelar 27 Juni 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni mantan Mensos Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang dikenal sebagai Bupati Trenggalek dengan nomor urut satu, dan Gus Ipul-Puti Guntur nomor urut dua.

Pasangan nomor satu merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor dua adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018