Surabaya (Antaranews Jatim) - Rektor Unair Prof M Nasih melempar topi toga milik wisudawan Dr Suko Widodo pada prosesi wisuda program diploma, sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3), periode Maret di Universitas Airlangga (Unair), Minggu.

Saat menjalani prosesi wisuda program doktornya, topi toga yang juga Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair itu dilempar ke atas dan ditangkap oleh Suko usai diajak tos oleh Nasih. Setelah itu, Suko juga melempar sendiri topi toganya.

Rektor Unair usai acara wisuda itu mengatakan dirinya melempar topi toga milik Suko sebagai wujud keakraban dan persahabatan antara dirinya dengan Ketua PIH tersebut. Sehingga dirinya dengan spontan melempar topi toga milik Suko.

"Memang sengaja itu, reaksi spontan untuk perayaan kita," kata Nasih.

Menurut dia, secara simbolis peristiwa itu merupakan wujud kegembiraan. Apalagi setelah Sembilan tahun akhirnya Suko lulus.

"Tentu itu sangat menggembirakan. Sehingga sengaja kami ambil dan lempar sebagai lompatan Pak Suko. Dengan wisudanya Pak Suko ini berarti sudah lepas kuliah, tidak ada beban lagi," ucap pria asli Gresik ini.

Sementara itu terkait peristiwa pelemparan topi toga miliknya, menurut Suko seperti itulah seharusnya wisuda. Wisuda adalah kegembiraan karena rektor sudah mengukuhkan dengan sah.

"Mudah-mudahan setelah wisuda ini saya tambah semangat," kata Suko yang mempertahankan disertasi dengan judul Kolonisasi Ruang Publik Dalam Penyiaran Publik di Indonesia Studi Kasus Penyiaran Publik Lokal di Jawa Timur (TVRI Jateng dan A-TV Batu).

Pakar Politik Unair itu mengungkapkan ada tiga rasa yang dimilikinya setelah prosesi wisuda. Pertama rasanya plong, kedua plong, dan ketiga plong. "Terima kasih Pak Rektor, senat, yang sudah memberikan kesempatan yang luar biasa ini," ujar Suko.

Wisuda Unair periode Maret sendiri meluluskan sekitar 2.500 mahasiswa. Wisuda dilakukan selama dua hari, Sabtu (3/3) dan Minggu (4/3).(*)
Video Humas Unair
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018