Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Jawa Timur, menyatakan dampak banjir luapan air dari Waduk Sumurgung, di Desa Brangsi, Kecamatan Laren, yang disebabkan curah hujan  tidak sampai menimbulkan kerugian karena hanya merendam jalanan desa.

"Banjir luapan Waduk Sumurgung, hanya berlangsung tidak lebih dari sehari kemudian surut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan Jannata, di Lamongan, Senin.

Menurut dia, banjir luapan Waduk Sumurgung itu, disebabkan curah hujan tinggi, sehingga daya tampung waduk tidak mampu menampung air hujan, Jumat (23/2).

Akibat air meluber dari Waduk Sumurgung maka jalan Desa Brangsi, Kecamatan Laren dan Desa Kalanganyar, Kecamatan Karanggeneng, terendam air banjir ketinggian berkisar 0,50 meter.

"Tidak ada sawah juga rumah warga yang terendam air banjir. Air banjir hanya merendam jalan desa yang kemudian tidak lebih sehari surut," ujarnya.

Menjawab pertanyaan, ia menjelaskan saat ini banjir luapan Bengawan Solo masih merendam sejumlah desa antara lain, di Kecamatan Laren, Babat, Karanggeneng, dan Meduran.

Hanya saja, menurut dia, ketinggian air banjir luapan Bengawan Solo sudah mulai menurun, tetapi masih merendam 1.691 rumah.

"Kami tidak hapal jumlah warga yang terdampak. Air banjir luapan Bengawan Solo masih masuk ke rumah warga, tetapi tidak ada warga yang mengungsi," ujarnya.

Ia menyebutkan BPBD mendistribusikan bantuan beras sebanyak 2 ton untuk warga korban banjir di Desa Truni, Kecamatan Babat dan di Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat sebanyak 2,460 ton.

BPBD, lanjut dia, juga menyalurkan bantuan 7.000 karung untuk membuat igiran tanggul Bengawan Solo di Babat, termasuk untuk menutup "doorlats" atau pintu lintas penduduk yang dibuat dengan menjebol tanggul.

Bantuan, lanjut dia, juga diberikan kepada pihak Desa Gedongan, dan Jangkung Kusumo, di Kecamatan Meduran, karena ada tanggul Bengawan Solo yang kritis.

"BPBD mendistribusikan 2.500 sak karung untuk membuat igiran tanggul yang mengalami penurunan di Desa Gedongan, sepanjang sekitar 100 meter," ucapnya.

BPBD, lanjut dia, tetap mewaspadai ancaman banjir luapan Bengawan Solo, karena curah hujan selama Februari-Maret cukup tinggi.

"BPBD tetap mewaspadai ancaman banjir selama musim hujan," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018