Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada kepada para pelajar beserta orang tua siswa di SMP Negeri 8 untuk mencegah timbulnya kenakalan remaja, khususnya dari kalangan pelajar.

"Tolong jangan sia-siakan mereka, kalian punya orang tua yang luar biasa, masih banyak di luar sana orang tua yang tidak peduli kepada anaknya," kata Risma disela-sela acara yang bertempat di halaman Sekolah SMP Negeri 8 Surabaya, Kamis.

Di hadapan ratusan pelajar, Risma menyampaikan beberapa poin di antaranya pentingnya dalam menghormati orang tua. Menurutnya, sikap menghormati orang tua merupakan kunci utama dari awal kesuksesan seseorang.

Selain itu, Risma juga mengajak para siswa untuk tidak selalu melihat kekurangan yang dimiliki mereka. Ia juga menegaskan kepada para siswa bahwa kekurangan yang dimiliki jangan dijadikan penghalang untuk meraih kesuksesan.

"Mari kita buktikan pada dunia bahwa kalian bisa, kalian adalah cucu para pejuang yang tidak pernah ada kata menyerah. Where there`s a will, there`s a way (dimana ada kemauan, di situ ada jalan)," katanya.

Ia juga mengatakan di era modernisasi ini penjajahan tidak seperti pada zaman kolonial. Saat ini, cara paling mudah untuk menghancurkan suatu negara adalah dengan mempengaruhi para generasi muda dengan narkoba.

"Yang namanya modern itu bukan seperti minum-minuman keras dan pakai narkoba. Makanya anak-anakku, kalian jangan ikut-ikutan, jangan mudah percaya sama orang," kata wali kota.

Dalam kesempatan ini, Risma kemudian menggugah keberanian para pelajar untuk bertanya. Beberapa anak tampil menyampaikan pertanyaannya. Salah satu yang menarik adalah pertanyaan yang disampaikan oleh Risma, siswi SMP Negeri 8 Surabaya perihal apa yang paling berat ketika dialami ibu wali kota.

"Hal yang paling berat ketika di antara dari kalian ada yang berurusan dengan polisi dalam hal negatif, itu yang paling berat. Untuk itu, ibu datang kesini untuk mencegah hal itu terjadi," ujar wali kota kelahiran asal Kediri tersebut.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini memang sangat mencintai anak-anak. Kehadiran wali kota di SMP Negeri 8 Surabaya menunjukkan betapa pedulinya wali kota menempatkan anak-anak sebagai salah satu concern utama untuk diperhatikan.

Menurut Risma, peran serta orang tua juga sangat diperlukan dalam ikut mengawasi perkembangan anak, pengawasan tidak hanya dari satu sisi namun peran serta orang tua dan pengaruh lingkungan juga perlu diperhatikan.

"Makanya kita buatkan ruang-ruang positif seperti taman, perpustakaan dan BLC. Tujuannya juga untuk anak dapat lingkungan yang positif," katanya.

Kedepan, wali kota mengatakan selain sekolah kebangsaaan, kegiatan seperti ini juga akan terus dilaksanakan, sebagai bentuk upaya Pemkot Surabaya dalam melakukan pencegahan dini terhadap persoalan kenakalan remaja.

"Dulu awal saya jadi wali kota, banyak kasus trafficking dan kenakalan. tapi sekarang relatife turun karena sekolah ada fasilitas dan banyak aktifitas, sehingga energi mereka tersalurkan, dampaknya kenakalan remaja turun di Surabaya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018