Surabaya (Antaranews Jatim) - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membatalkan kegiatan di Surabaya yang menurut jadwal pada petang hari ini  memberi pengarahan terkait pemenangan pasangan calon yang diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) 2018.

"Pengarahan Ketua Umum Golkar untuk pemenangan Pilkada Jatim diundur kira-kira sampai empat atau lima hari ke depan," ujar Ketua Koordinator Bidang Kepartaian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jatim Ibnu Munzir kepada wartawan di Surabaya, Minggu malam.

Dia mengakui diundurnya kegiatan ini berkaitan dengan musibah ditangkapnya Ketua DPD Partai Golkar Nyono Suharli Wihandoko oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada sehari sebelumnya, Sabtu, 4 Februari.

Nyono, yang juga menjabat Bupati Jombang, Jawa Timur, terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK atas dugaan korupsi, dengan tuduhan menerima hadiah terkait perizinan dan pengurusan pengisian jabatan di Pemerintah Kabupaten Jombang, senilai total Rp275 juta.

Setelah melakukan penyelidikan selama 1 x 24 jam, hari ini KPK resmi menetapkannya sebagai tersangka.

"Kami prihatin atas kejadian dan musibah yang menimpa Ketua DPD Partai Golkar Jatim ini," ujarnya.

Munzir memastikan Partai Golkar tidak akan berhenti bergerak dalam menghadapi kontestasi Pilkada Jatim 2018.

Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa, yang diusung Golkar di Pilkada Jatim 2018, menurut dia, sebenarnya telah mengonfirmasi untuk hadir dalam kegiatan pengarahan pemenangannya hari ini.

"Namun berhubung acaranya ditunda, Bu Khofifah akhirnya batal hadir," katanya.

Dia menambahkan, kegiatan yang dijadwalkan berlangsung pukul 16.00 WIB hari ini tetap berjalan, hanya saja sebatas konsolidasi di kalangan internal Partai Golkar Jatim agar tetap solid.

"Untuk pengarahan pemenangan Pilkada Jatim 2018 oleh Ketua Umum Partai Golkar, kira-kira diundur hingga empat atau lima hari ke depan," ucapnya. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018