Madiun (Antaranews Jatim) - Sejumlah pedagag di Pasar Besar Kota Madiun, Jawa Timur, menilai operasi pasar yang dilakukan Badan Urusan Logistik Madiun sejak awal Januari 2018 belum mampu menurunkan harga beras di pasaran secara signifikan.

Pedagang toko kelontong di Pasar Besar Madiun, Budiono, Selasa, mengatakan harga beras medium jenis IR 64 saat ini masih berkisar Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram. Padahal harga normalnya mencapai Rp8.500 hingga Rp9.000 per kilogram.

"Belum ada penurunan. Harga beras yang kualitas biasa masih Rp11.000 per kilogram. Bahkan ada yang eceran dijual hingga Rp12.000 per kilogram," ujar Budiono kepada wartawan.

Menurut dia, harga beras medium yang mencapai Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram tersebut hampir sama dengan harga beras premium yang mencapai Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram.

Pihaknya tidak terlalu paham alasan tingginya harga beras selama hampir dua bulan terakhir tersebut. Hanya saja, permintaan beras memang cukup banyak terlebih saat mendekati momentum hari raya Natal dan tahun baru lalu.

Para pedagang berharap harga beras dapat segera turun dan normal kembali sehingga tidak memberatkan para konsumen dan pedagang sendiri.

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Gaguk Hariyono mengklaim operasi pasar beras yang telah dilakukan mulai berdampak meski belum menurunkan harga.

"Tentu saja berpengaruh. Paling tidak, harga bertahan dan tidak terjadi lonjakan lagi," kata Gaguk saat dihubungi.

Pihaknya yakin, dengan operasi pasar dan musim panen petani yang akan segera tiba, dapat menurunkan harga beras di pasaran.

Disinggung berapa lama opearsi pasar akan berlangsung, ia mengaku tergantung situasi di pasaran. Jika harga beras masih tinggi maka OP akan dilanjut. Sebaliknya, jika harga beras sudah turun ke kondisi normal, maka OP akan dicabut.

Pelepasan beras medium Bulog untuk OP ke pasaran sudah dilakukan sejak tanggal 9 Januari 2018. Diharapkan, dengan OP yang melibatkan para pedagang grosir tersebut, harga komoditas beras di pasaran dapat turun. (*)



Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018