Surabaya (Antaranews Jatim) - Kapal Layar Motor (KLM) Mayang Sari yang memuat bahan-bahan kebutuhan pokok kandas di muara Kalimas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, akibat pendangkalan karena kondisi air laut sedang surut, Minggu.

"Kejadiannya sekitar pukul 04.00 WIB pagi tadi," ujar Nakhoda KLM Mayang Sari Mustari, saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja, akibat kandas, kapal milik perusahaan pelayaran PT Harapan Sharil Turatea itu mengalami kemiringan hingga 40 derajat dan hampir menumpahkan barang-barang muatannya ke laut.

"Sebenarnya tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB, kami sudah berangkat dari Dermaga Kalimas Tanjung Perak Surabaya menuju Balikpapan, Kalimantan Timur. Tapi karena menerima informasi cuaca buruk, kami berniat kembali ke Dermaga Kalimas," katanya.

Mustari memutar kapalnya untuk kembali ke Dermaga Kalimas Surabaya ketika pelayarannya sudah sampai di perairan antara perbatasan Pulau Karang Jamuang dan Menara Mercusuar, Sembilangan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Jarak antara lokasi perbatasan perairan di dekat Menara Mercusuar Sembilangan dan Karang Jamuang dengan Dermaga Kalimas Tanjung Perak Surabaya memang tidak terlampau jauh. Pelayarannya hanya menempuh waktu sekitar dua jam.

Namun ketika sampai di Muara Kalimas, atau sekitar 50 meter menjelang tiba di Dermaga Kalimas Tanjung Perak Surabaya, KLM Mayang Sari kandas akibat Mustari tidak menyadari tinggi air laut yang pada dini hari itu sedang surut.

"Kami segera meminta bantuan kapal-kapal kecil di sekitar Dermaga Kalimas untuk menyelematkan barang-barang muatan. Karena kemiringan kapal akibat kandas kian lama semakin curam," ujarnya.

Evakuasi pemindahan barang muatan dengan kapal yang berukuran lebih besar baru dilakukan pada sore hari ini setelah air laut mulai pasang.

Sejumlah petugas Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya terlihat berada di lokasi mengawasi jalannya evakuasi.

Diperoleh informasi, kawasan perairan di Dermaga Kalimas Tanjung Perak Surabaya sudah lama terjadi pendangkalan dan sudah waktunya dikeruk.

Biasanya Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya memasang bendera warna merah di Muara Kalimas yang merupakan pintu masuk Dermaga Kalimas pada saat kondisi air laut sedang surut, sebagai rambu bagi kapal-kapal yang akan berlabuh harus menunda masuk agar tidak kandas.

Sebaliknya, Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya memasang bendera warna hijau yang menandakan air laut sedang pasang, yang artinya kapal-kapal diperbolehkan berlabuh di Dermaga Kalimas. Namun Kepala Bidang Penjagaan Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya Edi Sumarsono memilih tidak berkomentar saat dikonfirmasi. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018