Tulungagung (Antaranews Jatim) - Pengembang perumahan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengeluhkan masih rendahnya animo masyarakat terhadap program pembelian perumahan bersubsidi yang disediakan pemerintah.

"Sebaran keramaian yang tidak merata, serta harga tanah mempengaruhi animo masyarakat untuk beli rumah bersubsidi," tutur Wakil Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Timur Herman Widiyanto di Tulungagung, Rabu.

Menurut Herman, masih rendahnya minat masyarakat terhadap program perumahan bersubsidi bisa dilihat dari angka serapan rumah bersubsidi yang disediakan pemerintah di lingkup Jatim.

Pada kurun 2017, papar Herman, dari total target pembangunan 20 ribu unit hanya terealisasi sekitar 6 ribu unit.

Tahun ini target pembangunan rumah bersubsidi ditingkatkan lagi menjadi 25 ribu unit di 38 kabupaten/kota di Jatim.

Namun Herman kembali pesimistis target itu tercapai dengan dalih pengembangan kawasan/perkotaan (tata ruang tata kota) yang cenderung tersentral atau tidak merata.

"Secara rasional mungkin hanya bisa tercapai sekitar 16 ribu unit. Itupun jika animo masyarakat terhadap program rumah bersubsidi tahun ini membaik," ujarnya.

Secara nasional pada kurun 2017, dari target 1 juta rumah bersubsidi yang terealisasi dilaporkan kurang dari 800 ribu unit.

Rendahnya minat masyarakat terhadap rumah bersubsidi tersebut juga bisa dilihat di lingkup Tulungagung, dimana dari 500 unit yang dibangun selama 2017 hanya sekitar 250 unit yang terealisasi.

"Di Tulungagung, harga rumah bersubsidi tipe 36 dipatok maksimal Rp130 juta per unit. Sedikit naik dibanding tahun lalu yang dibaderol Rp123 juta per unit," kata Herman.

Sedangkan untuk calon pembeli dari unsur PNS, kata Herman, pemerintah masih memberi fasilitas kemudahan dengan memberi uang muka hingga minimal Rp4 juta, serta pencairan tabungan perumahan dari Bapertarum 1,8 juta, dan masih mendapat subsidi bunga dari KPR sebesar lima persen per tahun. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018