Jember (Antaranews Jatim) - Harga cabai rawit di pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur, terus merangkak naik hingga mencapai Rp45.000 per kilogram karena pasokan dari petani berkurang akibat musim hujan.

"Stok cabai di pasar menipis karena masih banyak petani yang belum panen, sedangkan permintaan masyarakat akan komoditas bahan baku sambal tersebut cenderung stabil," kata Saiful, pedagang cabai di Pasar Tanjung Jember, Kamis.

Menurutnya harga cabai rawit pada pertengahan November berkisar Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilogram dan kenaikan terjadi sejak awal Desember 2017 secara perlahan-lahan mulai naik menjadi Rp30.000, kemudian Rp35.000 per kilogram hingga Rp40.000 per kilogram pada akhir Desember 2017. 

"Harga cabai rawit terus merangkak naik pada awal Januari 2018 yakni mencapai Rp45.000 per kilogram untuk kualitas super, sedangkan untuk cabai rawit campuran merah dan hijau sekitar Rp40.000 per kilogram," katanya.

Ia memprediksi harga cabai rawit terus menanjak karena curah hujan di Jember cukup tinggi dan pasokan cabai dari berbagai daerah luar Jember juga berkurang, sehingga persediaan cabai di pasaran juga terbatas.

Sementara pedagang sayur keliling, Tatik, mengaku telah menaikkan harga cabai rawit menjadi Rp2.000 per bungkus yang berisi sekitar 10-12 cabai, padahal sebelumnya hanya Rp1.000.

"Harga cabai terus naik, sehingga kami terpaksa menaikkan harga jual per bungkus agar tidak merugi karena harga di pasaran juga sudah naik," ujarnya.

Ketika harga cabai melambung tinggi, lanjut dia, biasanya pedagang sayur keliling juga mengurangi jumlah pembelian dari pedagang di pasar induk karena komoditas cabai tidak bisa bertahan lama disimpan, apabila tidak laku.

Pantauan di Pasar Tanjung Jember, tidak hanya cabai yang merangkak naik, komoditas pangan seperti beras juga naik mencapai Rp13.000 per kilogram untuk kualitas premium, sedangkan sayur mayur juga naik akibat curah hujan yang masih tinggi di wilayah setempat.

Harga gula pasir cukup stabil Rp11.000 per kilogram, harga minyak goreng Rp11.000 per kilogram, sedangkan telur ayam ras perlahan-lahan turun dari Rp25.000 menjadi Rp23.000 per kilogram.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018