Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Sektor (Polsek) Wonokromo, Surabaya, memburu komplotan perusuh konser kelompok musik rock Slank, setelah empat pelaku di antaranya berhasil diringkus.  
     
"Empat pelaku ini kami ringkus saat menodong seorang penonton saat konser Slank berlangsung di Lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya pada Sabtu malam, 23 Desmber lalu," ujar Kepala Polsek Wonokromo Komisaris Polisi I Gede Suartika kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
     
Empat pelaku tersebut masing-masing berinisial PW, usia 22 tahun, RA (19), AM (20), dan GP (19), semuanya warga Kota Surabaya.   
     
"Saat itu kebetulan mereka beraksi di dekat petugas kami yang sedang berjaga," ujarnya. 
     
Namun terdapat empat pelaku lainnya yang saat itu berhasil melarikan diri. Polisi telah menetapkannya ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), yaitu masing-masing berinisial TA, SA, RE, dan RN, yang juga semuanya warga Kota Surabaya. 
     
Delapan orang ini, menurut Gede, membuat rusuh saat konser Slank berlangsung di Lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya. 
     
Aksi mereka tergolong kejam karena mengeroyok korbannya beramai-ramai, mengancam dengan pisau dapur, dan tak segan melakukan pemukulan, hanya untuk merampas barang berharga milik korban.
     
"Mereka ini benar-benar kayak preman. Main gertak, nodong pakai pisau dapur. Jelas saja korban tidak bisa melawan, karena satu korban melawan delapan pelaku," katanya. 
     
Salah seorang penonton konser yang menjadi korbannya adalah Taufik Ridho, usia 18 tahun, asal Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Saat itu empat orang pelaku langsung diringkus petugas Polsek Wonokromo yang berjaga tak jauh dari lokasi korban, sedangkan empat pelaku lainnya berhasil melarikan diri.
     
"Kami masih dalami kasus ini," ujar Gede. Polisi menduga komplotan pelaku tersebut sudah berkali-kali melakukan tindak kejahatan di area seputar Kodam V Brawijaya Surabaya. 
     
"Kami sering menerima laporan tindak kejahatan dengan modus perampasan dengan pengeroyokan seperti ini di sekitar lokasi Kodam V Brawijaya. Bisa jadi pelakunya adalah komplotan ini," katanya, sembari memastikan akan terus memburu empat pelaku lainnya yang masih kabur. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017