Gresik (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur mencanangkan gerakan seribu resapan air atau biopori untuk mencegah terjadinya banjir di kawasan setempat pada saat hujan turun.

Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim di Gresik, Senin mengatakan, pencanangan awal dilakukan di halaman SMP Negeri 2 Cerme, Gresik, bersama anggota Gerakan Pramuka Kwarcab Gresik.

"Pencanangan ini, juga merupakan lanjutan dari ajakan Gerakan Sejuta Biopori dari Kwarda Jatim kepada seluruh Pramuka se-Jawa Timur, serta aksi peduli terhadap lingkungan, " katanya.

Qosim yang juga menjabat Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Gresik mengatakan lubang resapan biopori dengan diameter 12 cm dan kedalaman 1 meter mempunyai banyak manfaat.

"10 lubang biopori setara dengan 1 sumur resapan yang berdiameter 1 meter dengan kedalaman 1 meter. Dan alat yang digunakan pun cukup dengan menggunakan alat bor sederhana," katanya.

Selain itu, kata dia, lubang resapan biopori juga tidak kalah penting bisa mencegah banjir, mengolah sampah organik menjadi kompos, menabung air untuk masa depan serta meningkatkan kualitas tanah dan lingkungan,

"Gerakan pengeboran lubang resapan biopori ini juga merupakan implementasi dari darma kedua Pramuka, yaitu Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia. Bahwa setiap Pramuka adalah patriot peduli lingkungan," tuturnya.

Qosim menjelaskan, setiap 10 lubang resapan biopori yang dibuat, juga bisa meresapkan sedikitnya 1000 liter air hujan ke dalam tanah setiap kali hujan terjadi.

Sehingga, kata dia, kandungan air tanah bisa ditingkatkan dan masuknya air laut ke dalam tanah bisa dicegah.

"Setiap gugus depan pramuka kami ajak mengambil peran aktif dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, terutama terhadap alam," katanya.(*)


Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017