Surabaya, (Antara Jatim) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menyatakan membangun Angkatan Laut membutuhkan waktu panjang dan harus terus menyesuaikan dengan kecanggihan teknologi.

"Membangun kapalnya saja butuh waktu selama tiga tahun. Berikutnya juga sama, menyiapkan awaknya pun tidak cukup selama enam bulan, paling tidak butuh waktu setahun," ucapnya kepada wartawan, di sela memperingati Hari Armada Republik Indonesia 2017 di Surabaya, Selasa.

Dia memastikan TNI AL terus melakukan pengadaan dan peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Yang terakhir baru jadi kemarin adalah kapal perang KRI I Gusti Ngurah Rai, dan secara bertahap kami terus melakukan pengadaan dan peremajaan alutsista lainnya," tuturnya.

Dia menambahkan, tantangan TNI AL ke depan adalah harus segera menyesuaikan dengan kecanggihan teknologi dari pihak lain yang dapat mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"TNI AL tak cuma mengantisipasi ancaman serangan dari laut, tapi juga dari udara yang telah memanfaatkan kecanggihan teknologi," katanya.

Ade mencontohkan kecanggihan teknologi "drone" atau pesawat nirawak saat ini fungsinya sudah bermacam-macam.

"Ada 'drone surveillance' yang untuk mengintai, 'drone imaging' untuk memotret dari udara, serta drone senjata untuk menyerang target tertentu. Kapal kita harus bisa mengantisipasi ancaman dari kecanggihan teknologi itu semua," ujarnya.

Belum lagi wilayah laut Indonesia yang begitu luas dengan pengawasannya hanya terbagi oleh dua Armada TNI AL di wilayah timur dan barat.

Ade mengatakan sampai sekarang masih banyak sengketa terkait masalah perbatasan negara yang belum terselesaikan dan memicu pencurian kekayaan alam di wilayah laut Indonesia, yang harus terus diawasi oleh TNI AL.

"Peluang pelanggaran di wilayah perbatasan seperti pencurian ikan menggunakan pukat dan potensi kekayaan alam sangat tinggi sehingga harus tetap kami jaga setiap saat," tambahnya.

KSAL Ade Supandi memastikan seluruh prajurit TNI AL telah dibekali kemampuan untuk melaksanakan peperangan khusus antiteror, evakuasi tempur dan lain sebagainya dalam menghadapi berbagai jenis tantangan yang dapat mengancam wilayah NKRI.

"Dalam masa damai seperti sekarang kami tetap terlatih agar selalu siap saat menghadapi perang," ujarnya.(*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017