Malang (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Malang ditetapkan sebagai kota sehat sehingga berhak mendapatkan penghargaan tertinggi di bidang kesehatan, Swasti Saba Wistara, untuk yang ketiga kalinya .

Menurut keterangan Wali Kota Malang Moch Anton dalam siaran pers yang diterima Antara di Malang, Jawa Timur, Selasa, prestasi ini merupakan wujud kolaborasi konkret antara Pemkot Malang dengan masyarakat. "Tatanan kota sehat tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada keselarasan antara program yang dijalankan pemerintah dengan partisipasi warganya," kata Anton.

Penyerahan anugerah tertinggi Swasti Saba Wistara itu diserahkan di Ruang Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa (28/10).

Torehan ini ditetapkan berdasarkan surat dari Kementrian Dalam Negeri RI nomor 005/8999/Bangda tertanggal 22 November 2017. Pada ajang ini, Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan Swasti Saba bagi kota/kabupaten yang dinilai sehat.

Ajang penghargaan yang digelar dua tahunan ini, terbagi dalam tiga tingkatan yaitu Swasti Saba Padapa (perunggu), Swasti Saba Wiwerda (perak), dan Swasti Saba Wistara (emas). Sementara Kota Malang meraih gelar Swasti Saba Wistara (emas) untuk ketiga kalinya.

Sementara itu Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek mengemukakan poin tertinggi Swasti Saba adalah tingkat partisipasi masyarakat. Selain itu, peran perempuan perlu didorong sehingga pendidikan kesehatan harus dikuasai oleh kaum perempuan. "Karena ini starting poin keberhasilan mewujudkan generasi sehat, hargailah investasi sehat," kata Menkes.

Untuk mengoptimalkan layanan publik di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan setempat melakukan berbagai terobosan, di antaranya meningkatkan status beberapa Puskesmas di daerah itu menjadi rawat inap, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil maupun anak gizi kurang.

Selain itu, juga menambah mendirikan rumah sakit yang menjadi rujukan bagi warga yang mengantongi Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun menanggung premi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bagi warga kurang mampu, serta menggerakkan peran Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB), dan lainnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017