Madiun (Antara Jatim) - Petani durian di lereng Gunung Wilis, Desa Suluk, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur meraup untung jutaan rupiah karena hasil panennya banyak diincar konsumen saat musim durian tiba.

Petani sekaligus pedagang buah durian warga desa setempat, Parmin, Selasa mengatakan, setiap musim durian saat akhir tahun seperti ini, rumahnya selalu banyak didatangi konsumen pecinta buah beraroma tajam tersebut.

"Pengunjung rata-rata dari Madiun dan daerah sekitarnya. Ada yang beli untuk dibawa pulang, namun banyak juga yang dimakan di tempat," ujar Parmin kepada wartawan, .

Ia mengaku selalu menyediakan durian lokal hasil panen petani lereng Gunung Wilis saat musim durian tiba. Rasa durian lokal Madiun adalah campuran dari manis, sedikit pahit, dan legit, sehingga banyak yang suka. 

Selain menyediakan untuk dijual di rumah, Parmin dan petani lainnya juga menjual duriannya ke pedagang pengepul guna dijual ke luar daerah. 

Jika sedang musim durian seperti ini, pihaknya bisa menjual antara 150 hingga 500 buah setiap harinya. Bahkan di akhir pekan, penjualan duriannya bisa tembus 500 buah lebih. 

Ia menjelaskan, karena selalu menyediakan buah durian saat musimnya, rumah Parmin banyak disebut sebagai Rumah Durian. 

Hal tersebut menjadi peluang wisata kuliner dan agrowisata lereng Gunung Wilis bagi pengunjung yang suka dengan buah durian. 

Adapun harga yang dipatoknya bervariasi. Satu buah durian bisa dihargai antara Rp25 ribu hingga Rp70 ribu. Hal itu tergantung dari besar dan kecilnya ukuran buah durian yang dipilih. 

Data Dinas Pertanian Kabupaten Madiun mencatat, terdapat enam kecamatan di lereng Gunung Wilis yang menjadi sentra pembudidayaan komoditas buah durian. Yakni Kecamatan Dolopo, Dagangan, Wungu, Kare, Gemarang, dan Saradan.

Dari sejumlah sentra tersebut, paling banyak penanaman dilakukan di Kecamatan Dolopo dengan jumlah populasi mencapai lebih dari 28.804 pohon dan produksi lebih dari 1.321,06 ton. Sementara, jumlah total produksi buah durian di wilayah Kabupaten Madiun telah mencapai lebih dari 3.440,9 ton per tahun. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017