Banyuwangi (Antara Jatim) - Bandara Banyuwangi yang berada di Jawa Timur tidak terpengaruh dengan letusan Gunung Agung dan tetap beroperasi normal pada Minggu pascaletusan Gunung Agung yang menyemburkan abu vulkanik setinggi 6.142 meter di atas permukaan laut di Bali.

"Hari ini operasional sejumlah maskapai penerbangan di Bandara Banyuwangi masih normal karena letusan abu vulkaniknya mengarah ke timur dan tenggara," kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Banyuwangi  Dodi Dharma Cahyadi di Banyuwangi, Minggu.

Menurutnya erupsi Gunung Agung juga tidak berdampak pada okupansi penumpang yang menggunakan jasa penerbangan di Bandara Banyuwangi, sehingga masih terlihat normal-normal saja.

"Sejauh ini penumpang masih normal dan tidak ada penurunan jumlah penumpang untuk sejumlah maskapai penerbangan dengan rute Banyuwangi-Surabaya PP, maupun Banyuwangi-Jakarta PP setelah letusan Gunung Agung," tuturnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan level peringatan penerbangan menjadi merah menyikapi aktivitas Gunung Agung yang erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 6.142 meter di atas permukaan laut.

PVMBG melalui Vulcano Observatory Notice to Aviation (VONA) mengeluarkan status baru untuk peringatan penerbangan itu pada 26 November 2017 sekitar pukul 05.50 WITA, setelah sebelumnya berada dalam status "orange".

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Bali mengatakan operasional bandara masih berjalan normal untuk aktivitas penerbangan, meskipun PVMBG mengeluarkan status "merah" dalam peringatan penerbangan dan pihaknya tetap memantau sebaran abu vulkanik Gunung Agung tersebut.

Hingga Minggu, di Bandara Ngurah Rai tercatat sebanyak 22 penerbangan maskapai asing untuk rute internasional, termasuk satu rute domestik batal terbang dari dan menuju PUlau Dewata tersebut akibat letusan Gunung Agung.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017