Magetan (Antara Jatim) – Sebanyak 17 pesawat tempur mengikuti latihan ‘Mission Oriented Training’ (MOT) di Lanud Iswahjudi Magetan, Jawa Timur selama dua minggu mulai Jumat (24/11).
Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama (Marsma) TNI Samsul Rizal menyebutkan pesawat-pesawat tempur yang mengikuti latihan tersebut meliputi pesawat tempur ‘Sukhoi’ dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, enam unit pesawat tempur ‘F-16 Fighting Falcon’ dari Skadron Udara 3 dan enam unit pesawat tempur ‘T50i Golden Eagle’ dari Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Magetan.
“Latihan ini merupakan gabungan dari bentuk kegiatan latihan yang diselenggarakan di tiap-tiap satuan yang kemudian digabung menjadi satu. Di dalamnya ada kegiatan latihan dalam satu paket serangan udara,” jelas Samsul Rizal.
Latihan MOT kata Samsul Rizal dimaksudkan untuk memberikan bekal dan pengalaman serta meningkatkan pemahaman serta kemampuan dalam bekerja sama antarpenerbang yang mengoperasikan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
“Kegiatan latihan ini untuk memberikan bekal dan pengalaman serta meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam bekerja sama antarpenerbang yang mengoperasikan alutsista dengan platform berbeda. Para penerbang secara terpadu akan melaksanakan operasi udara yang memiliki kompleksitas tinggi,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya untuk meningkatkan kemampuan penerbang tempur dalam memahami berbagai macam konsiderasi situasi ancaman.
Kegiatan latihan MOT dengan melibatkan satuan-satuan di wilayah Koopsau II tersebut, menurut dia memiliki keutungan. Karena ketiga jenis pesawat dari tiga skadron tersebut masing-masing memiliki karakteristik berbeda.
“Di Koopsau II ini kebetulan satuannya cukup bervariasi. Ada pesawat F-16 C/D, T50i dan juga pesawat Sukhoi 27 dan 30. Keuntungan tiga pesawat yang kita operasiaonalkan dalam latihan ini, ketiga-tiganya berasal dari sumber blog yang berbeda. Sukhoi dari blog timur mempunyai karakteristik dan persenjataan yang berbeda, F-16 dari blog barat tentu memiliki karakteristik dan persenjatan yang berbeda. Kemudian T50i juga dari blog barat tapi juga memiliki karakteristik yang berbeda,” katanya menjelaskan.
Dipilihnya tempat latihan di Lanud Iswahjudi menurut Samsul Rizal karena Lanud Iswahjudi dinilai paling ideal untuk melaksanakan latihan.
“Lanud Iswahjudi dinilai paling ideal untuk melaksanakan latihan MOT. Karena didukung ‘Air Combat Manauvering Instrumentation’ (ACMI). Sehingga selama pelaksanaan latihan, kita akan bisa melihat manuver-manuver pesawat tempur di udara secara ‘real time’,” tuturnya.
Lebih dari 600 personel (masing-masing skadron udara 200 orang) dilibatkan untuk mendukung kegiatan latihan MOT. Ditambah personel pendukukung yang berada di Lanud Iswahjudi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama (Marsma) TNI Samsul Rizal menyebutkan pesawat-pesawat tempur yang mengikuti latihan tersebut meliputi pesawat tempur ‘Sukhoi’ dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, enam unit pesawat tempur ‘F-16 Fighting Falcon’ dari Skadron Udara 3 dan enam unit pesawat tempur ‘T50i Golden Eagle’ dari Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Magetan.
“Latihan ini merupakan gabungan dari bentuk kegiatan latihan yang diselenggarakan di tiap-tiap satuan yang kemudian digabung menjadi satu. Di dalamnya ada kegiatan latihan dalam satu paket serangan udara,” jelas Samsul Rizal.
Latihan MOT kata Samsul Rizal dimaksudkan untuk memberikan bekal dan pengalaman serta meningkatkan pemahaman serta kemampuan dalam bekerja sama antarpenerbang yang mengoperasikan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
“Kegiatan latihan ini untuk memberikan bekal dan pengalaman serta meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam bekerja sama antarpenerbang yang mengoperasikan alutsista dengan platform berbeda. Para penerbang secara terpadu akan melaksanakan operasi udara yang memiliki kompleksitas tinggi,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya untuk meningkatkan kemampuan penerbang tempur dalam memahami berbagai macam konsiderasi situasi ancaman.
Kegiatan latihan MOT dengan melibatkan satuan-satuan di wilayah Koopsau II tersebut, menurut dia memiliki keutungan. Karena ketiga jenis pesawat dari tiga skadron tersebut masing-masing memiliki karakteristik berbeda.
“Di Koopsau II ini kebetulan satuannya cukup bervariasi. Ada pesawat F-16 C/D, T50i dan juga pesawat Sukhoi 27 dan 30. Keuntungan tiga pesawat yang kita operasiaonalkan dalam latihan ini, ketiga-tiganya berasal dari sumber blog yang berbeda. Sukhoi dari blog timur mempunyai karakteristik dan persenjataan yang berbeda, F-16 dari blog barat tentu memiliki karakteristik dan persenjatan yang berbeda. Kemudian T50i juga dari blog barat tapi juga memiliki karakteristik yang berbeda,” katanya menjelaskan.
Dipilihnya tempat latihan di Lanud Iswahjudi menurut Samsul Rizal karena Lanud Iswahjudi dinilai paling ideal untuk melaksanakan latihan.
“Lanud Iswahjudi dinilai paling ideal untuk melaksanakan latihan MOT. Karena didukung ‘Air Combat Manauvering Instrumentation’ (ACMI). Sehingga selama pelaksanaan latihan, kita akan bisa melihat manuver-manuver pesawat tempur di udara secara ‘real time’,” tuturnya.
Lebih dari 600 personel (masing-masing skadron udara 200 orang) dilibatkan untuk mendukung kegiatan latihan MOT. Ditambah personel pendukukung yang berada di Lanud Iswahjudi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017