Jember (Antara Jatim) - Serapan kredit usaha rakyat (KUR) petani di Jawa Timur rata-rata mencapai 70 persen dari target kisaran Rp10 triliun hingga Rp15 triliun berdasarkan data Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

"Program KUR sudah sangat baik dilaksanakan untuk membantu petani, namun secara detailnya tentang penyerapan KUR bisa ditanyakan kepada Himbara," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno saat berkunjung ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.

Menurutnya program KUR juga dimanfaatkan oleh petani untuk program perhutanan sosial yang sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu dan manfaatnya semakin menggembirakan sekali bagi petani.

"Namun, untuk petani yang memiliki luas lahan lebih dari 2 hektare bisa mengajukan kredit komersial yang bunganya tidak terlalu jauh dengan program KUR, terutama untuk petani tebu," katanya.

Sementara Ketua Himbara Maryono mengatakan serapan KUR petani di Jawa Timur sekitar 60-70 persen dari total target berkisar Rp10 triliun hingga Rp15 triliun untuk tiga bank yang mengucurkan KUR yakni BNI, Bank Mandiri, BRI.

"Hingga awal Oktober 2017, tercatat penyerapan program KUR di Jatim berkisar 60-70 persen, sehingga kami optimistis bisa mendekati 100 persen pada akhir Desember nanti," katanya.

Menurutnya tidak ada kendala yang cukup signifikan dalam menyalurkan KUR kepada petani karena program tersebut dijamin oleh asuransi, namun sejauh ini hanya ada kendala administrasi saja.

"Trennya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Secara nilai memang meningkat dan pada tahun-tahun sebelumnya jenis yang dibiayai antara perdagangan dan industri lebih banyak pada sektor perdagangan yang mencapai 60 persen, sedangkan sektor industri sekitar 40 persen," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pembiayaan untuk industri akan diperbesar mencapai 60 persen, sedangkan sektor perdagangan akan dikurangi menjadi 40 persen karena program pemerintah saat ini banyak dikucurkan kredit untuk sektor ekonomi yang langsung mengena kepada masyarakat seperti pertanian, peternakan, industri yang lebih produktif.

Anggota Himbara yang juga CEO BNI Kanwil Malang Yessy Kurnia mengatakan serapan program KUR petani di wilayah BNI Kanwil Malang dari Pacitan hingga Banyuwangi tercatat sudah 60-70 persen dari target Rp2 triliun.

"Tahun lalu penyaluran KUR di wilayah BNI sudah tercapai 100 persen dari target sebesar Rp1,5 triliun, sehingga tahun ini diprediksi meningkat menjadi Rp2 triliun," katanya.

Ia optimistis serapan KUR tersebut bisa mencapai 100 persen karena petani tebu baru menanam pada awal November 2017, sehingga target sebesar Rp2 triliun tersebut akan dipenuhi hingga akhir Desember 2017.(*)
Video Oleh Zumrotun Solichah

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017