Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memuji kinerja Brimob yang telah berhasil dalam menjalankan tugasnya selama ini, sehingga terwujud keamanan, ketentraman, dan kedamaian di masyarakat dan berharap Brimob selalu menjadi garda terdepan pengamanan.
    
"Keberagaman suku, agama, ras, budaya saat ini banyak dimanfaatkan pihak tidak bertanggungjawab memecah belah NKRI. Sebagai pasukan kebanggaan polri, Brimob, berhasil menjalankan tugasnya seperti penanganan pengamanan unjuk rasa, radikalisme, terorisme, konflik sosial," kata Wali Kota setelah pemberangkatan napak tilas perjuangan Brimob dan "Tour de Java" dalam rangka HUT Ke-72 Brimob di Taman Sekartaji, Kediri, Jawa Timur, Rabu.
     
Ia mengatakan, selama ini Brimob adalah garda terdepan dalam pengamanan. Brimob juga terus hadir di tengah masyarakat sebagai penolong pengamanan demi menjaga kondusif di masyarakat. Dengan keterlibatan mereka, secara tidak langsung pembangunan pun juga bisa berjalan dengan baik.
     
Wali kota juga sangat berharap sinergisitas dengan kepolisian selalu berjalan dengan baik, sehingga pembanguan di Kediri juga bisa tercapai. Selain itu, diharapkan dengan kerjasama itu bisa lebih menyatukan dengan seluruh jajaran.  
     
Ke depan, akan lebih terwujud keamanan, ketentraman, dan kedamaian. Ia meminta agar Brimob tetap jaya dan terus berbuat kebaikan serta senantiasa santun melaksanakan tugas. 
     
"Brimob juga selalu hadir di tengah masyarakat sebagai penolong, pengamanan, menjaga kondusifitas di masyarakat. Dengan suasana yang kondusif itulah pembangunan di Kediri dapat berjalan dengan baik," katanya.
     
Sementara itu, Kepala Satuan Brimob Polda Jatim Kombes Pol Totok Lisdiarto Sutejo mengatakan kegiatan napak tilas ini memang sengaja digelar sebagai rangkaian peringatan HUT Ke-72 Brimob. Napak tilas telah dimulai pada 5 November 2017 dengan rute Surabaya, Mojokerto, Jombang, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, dan terakhir di Madiun.
     
"Berangkatnya dari Surabaya tanggal 5 November nanti finish harus tanggal 12 November di Madiun, sebab pada 13 November ada kegiatan di Madiun. Kegiatan ini juga kami selenggarakan secara estafet," katanya.
     
Ia juga mengatakan, kegiatan napak tilas ini bagian dari mengingat sejarah. Saat penjajahan, setelah 10 November ada berbagai macam perang di berbagai wilayah Indonesia, misalnya Yogyakarta dipimpin Panglima Sudirman, Kediri dengan keterlibatan Peta. 
     
Muhammad Yasin sebagai Komandan Tokubetsu Keisatsutai (Polisi Istimewa) Surabaya pada 1945 menegaskan bahwa Tokubetsu Keisatsutai Surabaya menjadi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Karena perjuangannya menumpas penjajah, ia juga disebut Bapak Brimob Kepolisian RI.
    
Napak tilas tersebut digelar secara estafet hingga ke Madiun. Di kota ini, kini dibangun Tugu Brimob, sehingga kegiatan napak tilas berakhir di Madiun.
     
Dalam kegiatan ini, diikuti pasukan hingga satu peleton. Mereka juga membawa serta berbagai macam bendera kebanggaan. Prosesi pelepasan dilakukan di Taman Sekartaji, Kota Kediri, dengan dihadiri langsung petinggi Brimob Polda Jatim serta pejabat setempat.
     
Selain Wali Kota Kediri, juga ada Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah, pejabat BNN Kota Kediri, Pengadilan Negeri, Lapas Kediri, dan sejumlah pejabat lainnya. Hadir juga sejumlah personel dari Kepolisian Resor Kota Kediri, yang ikut mengawal pemberangkatan napak tilas. (*)
Video Oleh Asmaul Chusna

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017