Banyuwangi (Antara Jatim) - Calon Wakil Gubernur Jatim Abdullah Azwar Anas memanfaatkan hari libur Minggu (29/10) berkeliling dan bersafari politik ke enam kabupaten/kota di wilayah Mataraman, yakni Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Nganjuk, Jombang, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto.

Sebelumnya, Sabtu (28/10), bupati Banyuwangi itu juga menyusuri empat kabupaten di Pulau Madura mulai pagi hingga tengah malam.

"Ya saya akhir pekan lalu memang memanfaatkan hari libur untuk keliling ke sejumlah daerah. Alhamdulillah, responsnya luar biasa," ujar Anas saat dihubungi Antara dari Banyuwangi, Senin.

Dalam safari politiknya, Anas yang didampingi sejumlah pengurus partai pengusungnya, mendatangi beberapa titik. Anas bertemu dan berbincang dengan ribuan orang yang mayoritas ibu-ibu di wilayah Kediri dan sekitarnya yang berkumpul di Ponpes Lirboyo, dalam acara yang digelar Pusat Alumni Haji Nasrul Ummah asuhan KH Zainuddin Djazuli dari Ponpes Ploso.

Acara dihadiri para ulama sepuh dan tokoh masyarakat di wilayah Kediri. Bupati berusia 44 tahun ini juga sempat sowan ke KH Anwar Iskandar di Ponpes Al-Amien.

"Di tiap daerah tersebut, saya juga bertemu dengan para pengurus dan kader partai pengusung. Juga sejumlah relawan. Kami bertukar pandangan tentang banyak hal. Saya tekankan kepada teman-teman semua bahwa kita harus melakukan edukasi politik yang baik, haram hukumnya menjelek-jelekkan kandidat lain," kata Anas.

Manurut Anas, karena pihaknya memang mengusung kampanya yang kreatif dan inspiratif, yang bukan hanya bicara soal menang-kalah, tapi yang lebih penting bagaimana mengajak masyarakat bersama-sama melakukan kebaikan bagi sekitarnya.

Di setiap daerah yang dikunjunginya, Anas juga selalu bertemu dengan kepala daerahnya. "Saya selalu silaturahim ke teman-teman kepala daerah, yang selama ini memang semuanya akrab dengan kami. Ini wujud minta izin, kulonuwun, karena saya keliling ke wilayah beliau-beliau," ujarnya.

Tak lupa, ucap Anas, di tiap daerah, dia selalu mencicipi kuliner khas lokal, mulai dari tahu, kikil, gethuk, sampai onde-onde. "Kuliner lokal di Jatim ini luar biasa dahsyat. Bukan hanya dari sisi rasa, tapi juga dampaknya ke ekonomi rakyat. Kuliner lokal juga mengandung filosofi dan kearifan lokal. Semuanya itu kalau dibungkus dalam satu cerita yang menarik dan sentuhan branding yang tepat, penjualannya ke depan bakal lebih luar biasa," kata bupati yang selama berhasil mengembangkan pariwisata Banyuwangi itu.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017