Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada para pemuda dan pemudi warga Kota Pahlawan agar mempererat persatuan di tengah perbedaan.
     
"Melihat sejarah pada Kongres Sumpah Pemuda, banyak pemuda pemudi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Namun hal itu tidak menjadi sekat bagi para pemuda Indonesia untuk bersatu demi cita–cita besar Indonesia," kata Tri Rismaharini saat meneruskan pidato Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 dari Kemenpora di Balai Kota Surabaya, Senin.

Meskipun, lanjut dia, saat ini berkomunikasi dan transportasi begitu mudah untuk berinteraksi sosial antar muda, namun sangat mudah untuk berpecah belah, menebar fitnah dan kebencian. Seolah–olah, lanjut dia, dipisahkan oleh jarak yang tidak terjangkau. 

Risma kembali menegaskan betapa pentingnya untuk tidak lagi membahas perbedaan dan bersatu melawan kebodohan. 

"Kita jangan lagi bahas perbedaan karena tidak ada ujungnya. Kini saatnya kita harus survive dalam persaingan antar negara. Terpenting, kita saling menghormati dan toleransi agar kita bisa menang melawan kemiskinan dan kebodohan," katanya.

Para pemuda Surabaya, menurut Risma, harus bersatu dan tidak boleh patah semangat. Terlebih, selama ini Pemkot Surabaya menyiapkan berbagai macam program dan fasilitas pendukung aktifitas para pemuda di Surabaya, seperti halnya 300 lebih lapangan olah raga.

Sementara itu, anak dari pejuang asal Surabaya Bung Tomo, Bambang Sulistomo  berpesan kepada para pemuda pemudi di Surabaya. Bahkan, dirinya sempat mengobrol singkat dengan Wali Kota Surabaya seusai upacara berlangsung.

"Jaga nilai–nilai sumpah pemuda, terutama satu bangsa satu tanah air. Tidak ada dua warganegara. Jangan khianati sumpah pemuda," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017