Chongqing, (Antara) - Konsulat Jenderal RI di Shanghai, China, menggelar acara nonton bareng film Indonesia untuk mempromosikan budaya dan potensi pariwisata Nusantara.
"Ada 150 orang hadir di 'movie screening' yang kami gelar di SCIS (Shanghai Community International School), Sabtu (21/10)," kata Konsul Jenderal RI di Shanghai, Siti Nugraha Mauludiah, kepada Antara di Chongqing, Senin.
Menurut Konjen Siti Nugraha Maulidah, kegiatan tersebut merupakan yang pertama kami digelar di kota terbesar pertama di daratan Tiongkok tersebut dan akan dijadikan agenda tahunan.
Dalam menggelar acara tersebut, KJRI Shanghai bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif, Pusat Pengembangan Film, dan dua rumah produksi film, yakni Kamala Media Cipta dan Starvision. Dua film Indonesia, yakni "Salawaku" (2016) dan "Cek Toko Sebelah" (2016) diputar di ajang tersebut.
Selain menyaksikan dua film, para penonton juga berkesempatan mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak yang memproduksi film tersebut. Pemeran film Salawaku, Elcho Samuel Kastanya, dan produser Michael Julius hadir bersama naskah terakhir Cek Toko Sebelah, Reza Servia, dan dari pihak produser Destiani Eva Dewi.
Para penonton tertarik dengan pesan dan ide yang disampaikan melalui kedua film tersebut. Salawaku menyampaikan isu-isu terkait feminisme yang tidak hanya terjadi di kota besar di Indonesia, melainkan juga di berbagai daerah.
Para penonton juga terkesan dengan penggambaran kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dalam film Cek Toko Sebelah yang tidak berbeda jauh dengan masyarakat daratan Tiongkok.
"Sejumlah penonton juga menyampaikan ketertarikannya untuk berkunjung ke Indonesia setelah melihat berbagai pemandangan indah yang menjadi set kedua film," kata Nugraha.
Pada akhir kegiatan tersebut, para penonton juga mendapatkan kesempatan untuk foto bersama dengan pemeran utama dan perwakilan tim produksi kedua film tersebut.
Para penonton merupakan anggota korps konsuler di Shanghai dan warga setempat yang belajar Bahasa Indonesia dan tertarik dengan ragam budaya Nusantara. Selain itu, beberapa WNI terlihat membawa teman-temannya warga China atau warga negara asing lainnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Ada 150 orang hadir di 'movie screening' yang kami gelar di SCIS (Shanghai Community International School), Sabtu (21/10)," kata Konsul Jenderal RI di Shanghai, Siti Nugraha Mauludiah, kepada Antara di Chongqing, Senin.
Menurut Konjen Siti Nugraha Maulidah, kegiatan tersebut merupakan yang pertama kami digelar di kota terbesar pertama di daratan Tiongkok tersebut dan akan dijadikan agenda tahunan.
Dalam menggelar acara tersebut, KJRI Shanghai bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif, Pusat Pengembangan Film, dan dua rumah produksi film, yakni Kamala Media Cipta dan Starvision. Dua film Indonesia, yakni "Salawaku" (2016) dan "Cek Toko Sebelah" (2016) diputar di ajang tersebut.
Selain menyaksikan dua film, para penonton juga berkesempatan mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak yang memproduksi film tersebut. Pemeran film Salawaku, Elcho Samuel Kastanya, dan produser Michael Julius hadir bersama naskah terakhir Cek Toko Sebelah, Reza Servia, dan dari pihak produser Destiani Eva Dewi.
Para penonton tertarik dengan pesan dan ide yang disampaikan melalui kedua film tersebut. Salawaku menyampaikan isu-isu terkait feminisme yang tidak hanya terjadi di kota besar di Indonesia, melainkan juga di berbagai daerah.
Para penonton juga terkesan dengan penggambaran kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dalam film Cek Toko Sebelah yang tidak berbeda jauh dengan masyarakat daratan Tiongkok.
"Sejumlah penonton juga menyampaikan ketertarikannya untuk berkunjung ke Indonesia setelah melihat berbagai pemandangan indah yang menjadi set kedua film," kata Nugraha.
Pada akhir kegiatan tersebut, para penonton juga mendapatkan kesempatan untuk foto bersama dengan pemeran utama dan perwakilan tim produksi kedua film tersebut.
Para penonton merupakan anggota korps konsuler di Shanghai dan warga setempat yang belajar Bahasa Indonesia dan tertarik dengan ragam budaya Nusantara. Selain itu, beberapa WNI terlihat membawa teman-temannya warga China atau warga negara asing lainnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017