Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berhasil mengukir prestasi dengan meraih penghargaan dari ICSB Presidential Maker dalam Gebyar UKM 2017 di Kabupaten Malang.
    
Bagian Humas Pemkab Trenggalek, Sabtu dalam pernyataan mereka menjelaskan, penghargaan dari ICSB diraih berkat diluncurkannya sejumlah paket kebijakan daerah guna penguatan ekonomi mikro (kerakyatan) serta peningkatan kapasitas UMKM.
    
Penghargaan dari ICBS untuk Kabupaten Trenggalek ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan UMKM Kabupaten Trenggalek Siswanto di Pendopo Kabupaten Malang.
    
Penghargaan ICSB Presidential Award ini diberikan kepada para akademisi, pemerintah daerah selaku pembuat kebijakan dan pelaku bisnis yang memberikan kontribusi berarti pada majunya UKM di wilayahnya, dan Trenggalek menjadi salah satu daerah yang dianggap berhasil menerapkan kebijakan ekonomi pro-rakyat tersebut.
    
Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak yang selama dua tahun kepemimpinannya aktif terjun langsung dalam pengembangan ekonomi mikro dan menengah bersama wakilnya, Mochammad Nur Arifin mengaku bersyukur dan berterima kasih atas penghargaan tersebut.
    
"Alhamdulillah, kami patut syukuri atas kerjasama dari semua pihak dan apresiasi dari ICSB yang telah memberikan Presidential Award untuk Jawa Timur dan kami termasuk salah satu yang mendapatkan," ucap Emil.
    
Menurut Emil, penghargaan itu diharapkan menjadi pelecut bagi pemerintahan daeranya agar bisa mengurangi kesenjangan dan bisa lebih pro kepada UKM.
    
"Kami lebih pro kepada pelaku ekonomi kecil. Sekali lagi negara hadir untuk mereka," tandas Emil Dardak.
    
Dalam kesempatan diskusi dalam forum yang sama, Bupati Emil yang tampil menjadi salah satu pembicara menegaskan komitmen pemerintahannya untuk terus membina dan menguatkan perekonomian rakyat disamping tiga tugas pemerintah lainnya.
    
Ia berharap, dengan melakukan pembinaan pastinya perekonomian rakyat dapat tumbuh berkembang di tengah–tengah ketatnya persaingan ekonomi global saat ini.
    
"Kita kan selalu ngomong empat fungsi dasar pemerintah, yaitu membangun fisik, melayani masyarakat, membina ekonomi masyarakat dan yang ke empat tata kelola pemerintahan. (Fungsi) Yang ketiga ini membina ekonomi rakyat ini menjadi sangat penting apalagi untuk tingkat kabupaten, sehingga pemerintah harus benar-benar menguras energinya ke sektor ini," katanya dalam forum diskusi dengan empat panelis lain.
    
Emil menambahkan, melalui OPD (organisasi perangkat daerah) terkait dirinya bersama Wabup Arifin sedang mencoba dengan sistem kebersamaan atau kegotong royongan.
    
"Kalau sapu lidi satu satu akan mudah dipatahkan, namun bila jadi satu mungkin akan menjadi kokoh," ujar Emil.
    
Menurut Emil, saat ini Pemkab Trenggalek sedang mencoba menjalin sinergi antarpelaku usaha ini, agar mereka tidak berdiri sendiri-sendiri.
    
Emil mengutip falsafah Bahasa Jawa yang populer "ojo mlaku dewe-dewe". "Ini semua sama-sama kita fasilitasi dari pemerintah," katanya.
    
Beberapa cara mengintervensi masyarakat, yang pertama adalah plasma inti, seperti peternak susu tidak bisa menembus pasar karena belum bisa mendapat izin BPOM atau petani janggelan tidak bisa menembus pasar cincau karena belum dapat izin.
    
Dalam konteks yang dicontohkan ini, Emil menegaskan kehadiran Pemkab Trenggalek dalam membuatkan izin rumah produksi susu atau rumah produksi janggelan yang dibangunkan, dibantu pemerintah dan kemudian mereka bisa memanfaatkan itu.
    
"Tidak perlu ijin sendiri-sendiri kalau bersama ini masih bisa masuk," katanya.
    
Kemudian mengenai pemenuhan dimana suplai ini bukan pengusaha lain, melainkan milik negara, milik rakyat.
    
"Nah inilah yang kita coba dorong sehingga bukan main untung rugi, namun benar-benar berbagi rejeki," papar Emil.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017