Surabaya (Antara Jatim) - Sekretariat Bersama (Sekber) Golongan Karya mendorong kembalinya Undang-undang Dasar 1945 sebagai dasar tatanan pemerintahan karena kondisi bangsa saat ini memerlukan tindakan untuk kembali kepada cita-cita kemerdekaan bangsa.
     
"Karena hari ini sudah kembali kepada cita-cita kemerdekaan," kata salah satu Deklarator Sekretariat bersama Golongan Karya, Lily Wahid, di Surabaya, Jumat.

Ia mengatakan keprihatinannya selepas Bangsa Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda, saat ini justru masuk pada era penjajahan lain, yang wujudnya diantaranya 70 persen tanah di negara ini sudah dikuasai orang lain.

"Itu yang menjadi alasan kita mendirikan secretariat bersama Golongan Karya," katanya.

Adik kandung Gus Dur ini menyatakan melihat kondisi bangsa saat ini, pihaknya khawatir pada generasi muda karena undang-undang hasil amandemen yang dijalankan saat ini jauh dari penyelesaian persoalan yang dihadapi bangsa.

"Di Pasal 33, dulu bumi, air dan sumber daya yang dikuasai untuk rakyat. Sekarang siapapun bisa memiliki," katanya.

Lily Wahid menegaskan jika kembali pada UUD 1945, maka otomatis tatanan pemerintahan juga ikut berubah, dimana MPR sebagai lembaga tertinggi negara yang bisa menentukan nasib bangsa ke depan.

"Namun mekanismenya memang harus melalui parpol," katanya.

Sementara itu, Ketua umum Sekretariat bersama Golongan Karya Zulkifli Eko Mei mengatakan alasan pendirian Sekber Golongan Karya adalah untuk mengembalikan jati diri bangsa yakni kembali ke Demokrasi Pancasila, musyawarah mufakat.

"Bukan seperti sekarang 'one man one vote' seperti sekarang," katanya.

Zulkifli mengatakan politik saat ini bersifat transaksional, siapa yang memiliki uang bisa maju dalam pemilu. Sementara, mereka yang berkualitas, namun tak memiliki dana justru tak mempunyai kesempatan.

"Demokrasi Pancasila tidak seperti itu," ujarnya.

Ia menegaskan dengan Sekretariat Bersama Golongan Karya, pihaknya akan berupaya membangun kesadaran berbangsa bernegara guna mengembalikan jati diri bangsa yakni Pancasila.

"Kita akan bentuk wadah ini hingga ke daerah-daerah," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017