Tulungagung (Antara Jatim) - RSUD dr Iskak, Tulungagung membuat terobosan baru dengan memanfaatkan
basis data KTP elektronik sebagai acuan awal pendaftaran pasien untuk
mendapat layanan kesehatan, baik rawat inap maupun rawat jalan, di rumah
sakit rujukan Jawa Timur wilayah barat tersebut.


Simbolis peresmian teknologi biometri melalui akses data KTP-E
tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU
antara Kementerian Dalam Negeri yang diwakili Direktur Bina Aparatur
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Ditjen Dukcapil Kemendagri Joko
Moersito, dengan Pemkab Tulungagung serta Direktur RSUD dr Iskak dr
Supriyanto, di Tulung Agung, Kamis.


Dari Pemkab Tulungagung diwakili Sekda Indra Fauzi serta Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Justi Taufik.


"Kerjasama ini dimaksudkan agar pihak RSUD Dokter Iskak dapat
menggunakan data kependudukan e-KTP untuk meningkatkan layanan publik
lebih cepat, lebih akurat dan lebih baik," kata Direktur RSUD Dokter
Iskak dr Supriyanto dikonfirmasi usai penandatanganan MoU.


Ia mengatakan, penggunaan teknologi biometri sementara baru diadopsi oleh RSUD dr Iskak.


Namun seiring kemudahan proses layanan dan semangat optimalisasi
layanan masyarakat berbasis KTP-E, Supriyanto mengaku optimistis
teknologi biometri yang kini diterapkan di rumah sakitnya segera diikuti
badan-badan layanan publik lain, termasuk di daerah-daerah lain di
Indonesia.


"Dengan teknologi biometri yang sudah diadopsi dalam sistem KTP-E
ini diharapkan pasien atau calon pasien lebih mudah dalam melakukan
pendaftaran ke RSUD dr Iskak. Cukup memasukkan KTP-E miliknya ke alat
pemindai (scanning) yang telah dipersiapkan," katanya.


Selain merekam data KTP-E, calon pasien/pasien selanjutnya tinggal
menempelkan jempol untuk dideteksi sidik jari (biometri) sehingga muncul
data kependudukan yang bersangkutan.


"Ini memudahkan administrasi dan mengurangi penggunaan kertas hanya
untuk mendata pasien. Kalau sudah terekam, untuk selanjutnya riwayat
medis dan segala informasi kesehatan pasien bersangkutan semuanya akan
ada database riwayatnya sehingga memudahkan analisa medis dimanapun dan
kapanpun menjalani perawatan kesehatan," katanua.


Supriyanto menjelaskan, dengan akses data dari Kemendagri ini,
pelayanan di rumah sakit menjadi lebih efisien, lebih cepat dan lebih
akurat untuk maslah data kependudukan.


"Jadi untuk pasien yang tidak membawa identitas diri (KTP
elektronik), tetap bisa terlayani, hanya dengan sidik jari milik pasien
yang ditempelkan ke alat pemindai di rumah sakit, data mereka akan
muncul. Data ini akan kita integrasikan dengan pihak lain, termasuk
dengan BPJS," katanya.


Ia menambahkan, sistem biometri yang diterapkan RSUD dr Iskak tidak
hanya berlaku untuk warga Tulungagung saja, namun berlaku untuk semua
pasien yang telah melakukan perekaman data KTP-E, secara otomatis
datanya akan muncul meski domisili mereka dari luar Tulungagung.


"Apalagi RSUD Dokter Iskak merupakan rumah sakit rujukan untuk
wilayah barat, nantinya pasien tidak perlu lagi membawa tumpukan berkas
rujukan dari rumah sakit asal. Ini akan lebih efisien," katanya.


Untuk tahap awal, tambah Supriyanto RSUD Dokter Iskak sudah
menyiapkan empat unit alat scanning KTP-E dan modul sebagai
infrastrukturnya.


Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Tulungagung Justi Taufik
mengatakan kebijakan pemerintah menerapkan KTP-E adalah kebijakan yang
strategis.


"Setiap KTP elektronik dilengkapi chip, memuat biodata, sidik jari,
dan foto yang tidak mungkin digandakan dan dipalsukan," katanya.


Justi mengatakan, saat ini teknologi informasi sangat memerlukan data untuk menghindari data ganda.


"Dengan dibukanya akses ini akan sangat membantu dalam hal pelayanan dan tingkat akurasinya dijamin," kata Justi.


Direktur Bina Aparatur Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Bintur)
Ditjen Dukcapil Kemendagri Joko Moersito enggan memberi pernyataan
kepada awak media dengan alasan tidak berwenang memberi pernyataan media
massa.


Namun saat memberikan sambutan di depan para pejabat organisasi
perangkat daerah (OPD) dan camat, Moersito menyatakan sangat apresitif
terhadap upaya pemanfaatan data kependudukan untuk peningkatan pelayanan
di RSUD Dokter Iskak Tulungagung.


Ia berharap pemanfaatan akses data KTP-E itu bisa terus
dikembangkan, tidak hanya di tingkat RSUD dr Iskak namun untuk berbagai
layanan publik lain sehingga data kependudukan berfungsi optimal.
(*) 
Video Oleh Destyan H Sujarwoko

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017