Surabaya (Antara Jatim) - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Timur menggandeng media massa, pelajar dan mahasiswa untuk mencegah dan menangkal paham radikalisme serta terorisme melalui seminar literasi media di Surabaya, Kamis.

"Harapan kami, dengan kegiatan ini khususnya dari media massa atau pers bisa memberikan informasi pada masyarakat yang sebenar-benarnya. Paham radikalisme dan terorisme ini menyasar generasi muda kita yang usianya produktif," kata Ketua FKPT Jatim Soubar Isman di sela "Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme dan Terorisme di Masyarakat".

Soubar mencontohkan kasus bom bunuh diri Sarinah di Jakarta beberapa waktu lalu. Waktu itu, foto potongan kepala pelaku terorisme yang beredar adalah tersenyum untuk menyebarkan propaganda.

"Tragedi Sarinah itu pelaku bom bunuh diri ditunjukkan wajahnya senyum karena merasa mau masuk surga. Ini salah satu hal yang memicu emosi generasi muda untuk melakukan bom bunuh diri," tuturnya.

Dia berharap, media dapat menulis yang sebenarnya, tidak ditambah-tambahi dan "dipoles" sehingga masyarakat tidak terpancing untuk mengikuti paham terorisme.

Soubar menjelaskan, proses komunikasi jaringan terorisme saat ini menggunakan media sosial. Dia mengingatkan pada generasi muda agar terus waspada atas informasi di media sosial.

Untuk itu, lanjut dia, media massa dan juga pelajar dan mahasiswa diharapkan tidak hanya tinggal diam melihat persoalan yang terjadi.

"Organisasi sekolah dan kampus serta media massa bisa menindaklanjuti dan ikut serta menyebarkan informasi yang benar pada masyarakat," tuturnya.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017