Bondowoso (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur terus mendorong para petani untuk mengembangkan budi daya tanaman kunyit dengan memanfaatkan lahan di bawah tegakan pohon mangga.

Tanaman kunyit yang merupakan tanaman biofarmaka atau tanaman obat dan tanaman rempah lebih bagus produksinya bila berada di bawah naungan atau di tanam di bawah pohon mangga, ujar Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Munandar di Bondowoso, Selasa.

Ia menyebutkan tanaman kunyit di Kota Tapai itu saat ini tercatat ada sekitar 250 hektare yang dibudidayakan oleh kelompok petani di Kecamatan Cerme dan Kecamatan Prajekan.

Luasan budi daya tanaman kunyit di Kecamatan Prajekan, katanya, tercatat sekitar 100 hektare, sedangkan di Kecamatan Cerme ada sekitar 150 hektare tanaman obat tersebut.

"Pemerintah kabupaten akan terus mendorong petani untuk terus membudidayakan tanaman kunyit karena untuk penanaman dan pemeliharaannya tidak terlalu sulit dan mudah bagi masyarakat untuk budi daya tanaman yang juga disebut kunir," katanya.

Munandar menambahkan pengembangan budi daya tanaman kunyit akan diperluas di beberapa kecamatan yang memiliki pohon tegakan atau pohon naungan, seperti Kecamatan Maesan dan Kecamatan Klabang.

"Kalau di Kecamatan Maesan, tanaman kunyit itu bisa di budidayakan di bawah tanaman kopi dan yang penting tanaman tersebut bernaung dibawah pohon lain," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017