Madiun (Antara Jatim) - Harga komoditas beras di sejumlah pasar tradisional Kota Madiun, Jawa Timur terpantau masih tinggi yakni di kisaran Rp9.000 hingga Rp9.500 untuk jenis beras kualitas biasa IR 64.

"Beras IR 64 biasanya Rp8.000 hingga Rp8.500 per kilogram, kini naik menjadi Rp9.000 bahkan ada yang jual hingga Rp9.500 per kilonya," ujar Sulastri, pedagang barang kebutuhan pokok di Pasar Sleko Kota Madiun, Senin.

Menurut dia, kenaikan harga beras tersebut sudah terjadi sejak bulan lalu. Kenaikan terjadi sudah di tingkat pedagang distributor.

Kondisi yang sama terjadi pada beras kualitas bagus jenis mentik dan bengawan yang naik dari Rp9.500 menjadi kisaran Rp10.000 hinggga Rp11.000 per kilogram.

Sesuai data BPS Kota Madiun, kenaikan harga beras tersebut telah menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi di Kota Madiun pada bulan September 2017 yang mencapai 0,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127,70.

Selain beras sejumlah komoditas yang dominan mempengaruhi terjadinya inflasi pada September 2017 di antaranya harga besi beton, tarif puskesmas, sepatu, dan minyak goreng.

Para pedagang kuatir kenaikan harga beras tersebut dapat memicu kenaikan komoditas kebutuhan pokok lainnya yang saat ini terpantau di wilayah Kota Madiun cukup stabil.

Karena itu, para pedagang dan konsumen berharap pemerintah dan instansi terkait segera bertindak sehingga harga beras kembali normal.

Sementara, harga komoditas pokok lainnya terpantau relatif stabil karena stok di pasaran yang masih mampu mengimbangi permintaan konsumen.

Seperti harga gula pasir stabil di angka Rp11.500 per kilogram, telur ayam ras Rp18.000 hingga Rp18.500 per kilogram, daging ayam potong Rp29.000 per kilogram, dan daging sapi Rp110.00 per kilogram.

Kemudian, cabai rawit Rp13.000 per kilogram, cabai merah besar Rp20.000 per kilogram, cabai keriting Rp20.000 per kilogram, bawang merah Rp18.000 per kilogram, dan bawang putih Rp17.000 per kilogram. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017