Malang (Antara Jatim) - UD Trucks mengejar posisi pertama pada 2020 untuk pangsa truk tipe medium duty di Jatim dengan mengandalkan berbagai keunggulan, termasuk teknologi yang mampu menghemat bahan bakar dan ban kendaraan.
Marketing Director PT Volvo Indonesia Jurn Terpstra, Selasa mengatakan UD Trucks saat ini berada di posisi kedua terbesar di wilayah Jatim. "Kami terus berupaya menempati posisi pertama pada 2020," kata Jurn Terpstra di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Ia optimistis dengan berbagai keunggulan yang dimiliki UD Trucks, di antaranya penggunakan teknologi UD Telematics Services, target 2020 akan tercapai, apalagi pasar truk medium duty saat ini mencapai 8.000 per tahun untuk Pulau Jawa, kecuali Jakarta.
Jurn mengatakan Jawa Timur merupakan potensi pasar terbesar, yakni sekitar 70 persen dari total penjualan truk medium duty.
Lebih lanjut, penggunaan teknologi UD Telematics tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti melihat konsumsi dan efesiensi bahan bakar pada setiap pengemudi, laporan yang mudah dimengerti, informasi penggunaan bahan bakar yang menyimpang, evaluasi pengemudi terkait rincian perjalanan lengkap dengan detil konsumsi bahan bakar.
Menurut dia, masalah bahan bakar sangat penting karena hampir 50 persen biaya untuk sektor itu. "Semakin efisien, semakin menguntungkan perusahaan," ujarnya.
Sementara itu, Head of Product Management PT Volvo Indonesia Theo Wibisono menambahkan melalui penggunakan teknologi UD Telematics, pemilik kendaraan bisa mengendalikan biaya bahan bakar, meningkatkan produkitivitas pengemudi, memantau armada dan pengemudi, mengurangi pekerjaan administrasi, dan mendukung pengemudi.
Ada sejumlah fitur yang memberikan kemanfaatan bagi perusahaan maupun pemilikUD Trucks tersebut, di antaranya fitur track and trace yang dapat memetakan armada di peta, memantau kendaraan pada periode tertentu, ringkasan perjalanan pada periode tertentu, kecepatan maksium pada periode tertentu, dan status kendaraan.
Sedangkan fitur sopir (driver) ID, dapat membedakan data dalam UD Telematics per sopir serta mendaftarkan sopir dan mengunduh file sopir ID sendiri. Teknologi tersebut saat ini juga dipakai untuk kendaraan di Eropa.
Jika ada masalah kendaraan selama di jalan, Branch Manager UD Trucks Malang Sudarmanto menegaskan bengkel mobile dari Astra akan membantu memperbaiki truk yang bermasalah tersebut. "Kami akan membantu dan petugas kami akan langsung meluncur ke titik lokasi truck yang bermasalah tersebut," ucapnya.
UD Trucks juga menggunakan teknologi Bogie Lift dan Telematics. Teknologi Bogie Lift adalah menaikkan axle atau ban bagian belakang ketika tidak ada muatan atau muatannya kecil. Menaikkan ban belakang itu akan menghemat penggunaan bahan bakar truk.
Bogie lift juga memberikan keuntungan bagi pengguna truk Quester UD Truck karena memperpanjang umur ban belakang. Selain itu, jika dalam keadaan ban belakang dinaikkan, belok atau putar balik jadi lebih mudah dibandingkan ketika full ban.
Sedangkan teknologi Telematics adalah teknologi untuk mengontrol truk secara daring (online) dan real time. UD Telematics menggunakan sistem GPS yang tersambung pada server data dan bisa diakses oleh pemilik truk untuk memonitor truknya.
"Teknologi ini tersertifikasi oleh Volvo dan tidak akan mengalami hilang sinyal meskipun di lokasi terpencil, misalnya di sepanjang pantai, karena kami menggunakan provider dari Swedia, Telenor, dan salah satu provider Indonesia," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Marketing Director PT Volvo Indonesia Jurn Terpstra, Selasa mengatakan UD Trucks saat ini berada di posisi kedua terbesar di wilayah Jatim. "Kami terus berupaya menempati posisi pertama pada 2020," kata Jurn Terpstra di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Ia optimistis dengan berbagai keunggulan yang dimiliki UD Trucks, di antaranya penggunakan teknologi UD Telematics Services, target 2020 akan tercapai, apalagi pasar truk medium duty saat ini mencapai 8.000 per tahun untuk Pulau Jawa, kecuali Jakarta.
Jurn mengatakan Jawa Timur merupakan potensi pasar terbesar, yakni sekitar 70 persen dari total penjualan truk medium duty.
Lebih lanjut, penggunaan teknologi UD Telematics tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti melihat konsumsi dan efesiensi bahan bakar pada setiap pengemudi, laporan yang mudah dimengerti, informasi penggunaan bahan bakar yang menyimpang, evaluasi pengemudi terkait rincian perjalanan lengkap dengan detil konsumsi bahan bakar.
Menurut dia, masalah bahan bakar sangat penting karena hampir 50 persen biaya untuk sektor itu. "Semakin efisien, semakin menguntungkan perusahaan," ujarnya.
Sementara itu, Head of Product Management PT Volvo Indonesia Theo Wibisono menambahkan melalui penggunakan teknologi UD Telematics, pemilik kendaraan bisa mengendalikan biaya bahan bakar, meningkatkan produkitivitas pengemudi, memantau armada dan pengemudi, mengurangi pekerjaan administrasi, dan mendukung pengemudi.
Ada sejumlah fitur yang memberikan kemanfaatan bagi perusahaan maupun pemilikUD Trucks tersebut, di antaranya fitur track and trace yang dapat memetakan armada di peta, memantau kendaraan pada periode tertentu, ringkasan perjalanan pada periode tertentu, kecepatan maksium pada periode tertentu, dan status kendaraan.
Sedangkan fitur sopir (driver) ID, dapat membedakan data dalam UD Telematics per sopir serta mendaftarkan sopir dan mengunduh file sopir ID sendiri. Teknologi tersebut saat ini juga dipakai untuk kendaraan di Eropa.
Jika ada masalah kendaraan selama di jalan, Branch Manager UD Trucks Malang Sudarmanto menegaskan bengkel mobile dari Astra akan membantu memperbaiki truk yang bermasalah tersebut. "Kami akan membantu dan petugas kami akan langsung meluncur ke titik lokasi truck yang bermasalah tersebut," ucapnya.
UD Trucks juga menggunakan teknologi Bogie Lift dan Telematics. Teknologi Bogie Lift adalah menaikkan axle atau ban bagian belakang ketika tidak ada muatan atau muatannya kecil. Menaikkan ban belakang itu akan menghemat penggunaan bahan bakar truk.
Bogie lift juga memberikan keuntungan bagi pengguna truk Quester UD Truck karena memperpanjang umur ban belakang. Selain itu, jika dalam keadaan ban belakang dinaikkan, belok atau putar balik jadi lebih mudah dibandingkan ketika full ban.
Sedangkan teknologi Telematics adalah teknologi untuk mengontrol truk secara daring (online) dan real time. UD Telematics menggunakan sistem GPS yang tersambung pada server data dan bisa diakses oleh pemilik truk untuk memonitor truknya.
"Teknologi ini tersertifikasi oleh Volvo dan tidak akan mengalami hilang sinyal meskipun di lokasi terpencil, misalnya di sepanjang pantai, karena kami menggunakan provider dari Swedia, Telenor, dan salah satu provider Indonesia," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017