Bojonegoro (Antara Jatim) - Puluhan anggota Kodim 0813 Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar drama kolosal bersama pelajar dan pekerja dengan  judul "Samini Anak Juang, Samino Tak Takut Perang" yang mengisahkan perjuangan seorang anak dari komunitas Samin, Kamis.

Komandan Kodim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry Subagyo menjelaskan drama kolosal dengan durasi sekitar 15 menit itu, mengisahkan seorang anak muda yang berasal dari komunitas masyarakat Samin, dengan keberaniannya melawan penjajahan tentara Belanda.

"Pertunjukan drama ini menggambarkan bentuk perjuangan masyarakat bersama dengan para Tentara melawan penjajah Belanda. Kesediaan yang ditunjukkan masyarakat dalam menerima para gerilyawan merupakan wujud nyata bela negara," kata dia menjelaskan.

Dengan demikian, menurut dia, kisah yang ada di dalam drama itu bisa menjadi cermin bahwa generasi muda di era sekarang dengan peradaban yang semakin maju harus mampu menjadi generasi yang bisa membawa negeri ke arah yang lebih baik.

"Generasi muda harus lebih berani menghadapi tantangan dan persaingan. Dengan kejujuran, negeri ini lebih memiliki peradaban," ucapnya menegaskan.

Dalam drama kolosal itu melibatkan 30 anggota peserta TMMD di Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo,  20 pelajar SMK Negeri Margomulyo, 10 siswa SDN 2 Margomulyo dan 10 pekerja merupakan kerja bersama Posramil Margomulyo dengan Labseni “Senthong Sekarjati" Margomulyo.

Sutradara drama kolosal yang mengambarkan kisah heroik peperangan antara TNI bersama masyarakat melawan penjajah Belanda yaitu Zaenal Arifin dan Adi Sutarto.

Drama juga mengambarkan filosofis ajaran Kyai Samin Suro Sentiko yang prinsipnya yaitu wong urip ora oleh srei, dengki, dahwen lan kemiren marang sapadha-padha urip" (orang hidup tidak boleh usil, dengki, acuh tak acuh dan iri kepada sesamanya).  

Sutradara drama kolosal "Samini Anak Juang, Samino Tak Takut Perang"  Peltu Lalu Zainal Arifin menjelaskan waktu latihan gabungan anggota TMMD dengan para pelajar dan para pekerja itu untuk bisa membawakan kisah drama kolosal membutuhkan waktu dua pekan.

"Latihan berjalan intensif. Bagi anggota kodim ikut tampil dalam drama sebagai Tentara TNI tidak sulit, sebab sudah menjadi bagian kesehariannya," kata dia yang juga Danposramil KEcamatan Margomulyo itu.

Hadir dalam acara ini, Bupati Bojonegoro Suyoto, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro, dan jajaran Forpimda Kabupaten Bojonegoro. Pergelaran rama kolosal untuk memperingati HUT ke-72 TNI di Makodim itu juga dihadiri para pejuang veteran. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017