Surabaya (Antara) - Seorang tukang servis penyejuk ruangan atau "air conditioner" (AC) di Surabaya tewas akibat sebuah ledakan yang diduga berasal dari tabung freon, kata seorang perwira polisi setempat.
     
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Kepolisian Sektor (Polsek) Sawahan Surabaya Ajun Komisaris Polisi Haryoko Widhi saat dikonfirmasi, Selasa, mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan cek lokasi untuk penyelidikan.
     
Korban teridentifikasi bernama Afif, usia 43 tahun, warga Jalan Tubanan Baru, Kecamatan Tandes, Surabaya.   
     
Informasi sementara yang dihimpun polisi, korban sedang mengendarai Yamaha Vega R nomor polisi L 3290 ZU sambil membawa tabung freon. 
     
Saat melintas di Jalan Pacuan Kuda Surabaya, tabung freon yang dibawanya tiba-tiba meledak.
     
Beberapa petugas sempat melakukan pertolongan pertama di lokasi tempat kejadian perkara, di antaranya dari Lintas Masyarakat  dan Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Surabaya, serta petugas Palang Merah Indonesia (PMI) dan para relawan, selain dari kepolisian setempat.   

Sejumlah saksi mengatakan ledakan itu mencederai tubuh bagian bawah korban, mulai dari pinggang sampai kaki, yang menyebabkan pendarahan hebat, dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya mengunakan mobil ambulan Palang Merah Indonesia (PMI).
     
"Korban tak sadarkan diri saat kami bawa ke RSUD Dr Soetomo Surabaya," ucap seorang petugas PMI.
     
Namun, petugas PMI itu menambahkan, korban tak lama kemudian dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter RSUD Dr Soetomo Surabaya pada sekitar pukul 14.30 WIB.
     
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Leonard Sinambela telah mengonfirmasi kematian korban.  
     
Menurut dia saat ini penyebab ledakan yang diduga berasal tabung freon sedang diselidiki oleh petugas Polsek Sawahan Surabaya. 
     
"Penyelidikan sedang berlangsung, mohon bersabar," ucap Kanit Reskrim Polsek Sawahan Haryoko. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017