Surabaya (Antara Jatim) - Jika berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan belum lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke tempat ini. Terletak di Kabupaten Maros, Ramang-ramang akan menyuguhkan petualangan yang dijamin tak akan terlupakan.

Dibutuhkan satu jam perjalanan dari Makassar menuju ke Maros dan Ramang-ramang. Sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhkan pemandangan gugusan karst yang menjulang tinggi di sisi kanan dan kiri.

Setelah sampai, harus menyewa perahu kecil yang bermuatan lima orang menuju tempat hamparan karst dengan persawahannya dan Goa Kingkong.

Di sepanjang  perjalanan menuju Kampung Berua, pemandangan hamparan pegunungan karst yang indah dijamin akan memanjakan mata. Lebih dalam lagi, kita akan menyusuri sebuah aliran sungai yang tenang yang disebut penduduk setempat Sungai Puthe.

Pemandangan di sekitar sungai ini sangat indah. Gugusan karst hijau yang menjulang di kiri kanan sungai. Tampak  terlihat juga rumah panggung sederhana khas Sulawesi yang berjejer di sepanjang sunggai.

Setelah hampir 30 menit menyusuri sungai, perahu bersandar di tepian sungai yang menjadi gerbang kecil sebuah perkampungan. Perkampungan yang terletak di tengah gugusan karst ini menyimpan kekayaan pengetahuan yang tak ternilai, mulai dari pemandangan alam yang sangat indah, adat istiadat, serta kearifan dan kesederhanaan para penghuninya.

Bisa dibilang inilah sudut terindah di Ramang-Ramang. Hamparan sawah yang membentang luas, dan deretan rumah tradisional  tampak di tengah gugusan karst dan sapi-sapi yang dibiarkan bebas makan rerumputan yang ada.

Setelah sampai ke perkampungan, perjalanan bisa dilanjutkan menuju ke Goa Kingkong yang membutuhkan waktu 20 menit untuk mencapainya.

Salah satu pengunjung asal Surabaya, Prawira Yudha mengatakan takjub akan keindahan pemandangan yang disuguhkan selama perjalanan. Bersama rombongannya, dia tak henti-hentinya mengabadikan momen dengan cara merekam dan memotret lewat telepon genggamnya.

"Sangat bagus, mulai dari menyusuri sungai hingga sampai ke perkampungan. Walaupun capek selama perjalanan, namun semua terbayar tuntas. Pemandangan ini tak mungkin didapatkan di Surabaya," ucap dia.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017