Kediri (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengaku tidak risau jika Khofifah Indar Parawansa memastikan diri untuk ikut bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2018.

"Sama saja, tidak masalah. Saya anggap semua calon kuat dan ada survei itu penunjuk arah informasi awal untuk kandidat agar bisa melakukan sesuatu sesuai aspirasi masyarakat, selebihnya sama," katanya saat di Kediri, Rabu (20/9) malam.

Ia mengaku tidak risau jika Khoifah akan maju alam Pilkada Jatim. Setiap orang juga berhak maju untuk ikut pemilihan kepala daerah. Namun, ia ingat yang diinginkan ulama, kiai berbagi peran.

"Yang diinginkan ulama, kiai berbagi peran. Bu Khofifah menteri bagus bisa berbuat untuk Indonesia. Maunya kiai berbagi peran, tapi jika tidak bisa tidak masalah. Setiap orag berhak maju tidak ada larangan, cuma ajakan dari para ulama, kiai untuk berbagi peran sesama kader NU," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan, saat ini masih proses pematangan koalisi partai-partai. Ia berharap, hasil dari koalisi itu segera ada kesepakatan termasuk siapa nanti yang disepakati untuk menjadi calon Wakil Gubernur Jatim.

"Alhamdulillah, jadi sampai sekarang ini masih proses pematangan koalisi partai-partai. Mudah-mudahan tidak terlalu lama sudah ada kesepakatan termasuk siapa nanti yang disepakati menjadi calon Wakil Gugernur," katanya.

Gus Ipul juga mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan calon Wakil Gubernur Jatim ke partai. Seluruh calon yang telah mengambil formulir menjadi calon wakil Gubernur Jatim juga bagus dan selama ini mempunyai prestasi yang baik.

Di DPD PDIP Jatim ada lima calon yang telah mengambil formulir Wakil Gubernur Jatim. Mereka antara lain Bupati Ngawi Harsono yang akrab disapa Konang, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Suhandoyo, politikus.

"Mereka berprestasi, punya pengakuan yang baik dan layak untuk bisa bertarung di Pilkada Jatim. Tapi, tentunya dari partai (Yang memutuskan) dan sampai sekarang saya belum ada pembicaraan seperti itu. Jadi, tidak bisa menentukan sendiri, banyak pertimbangannya," katanya.

Sementara itu, KH Anwar Iskandar dikonfirmasi mengaku bangga semua kader NU sudah merata di berbagai tempat, misalnya legislatif, eksekutif dan ia berharap semua peran itu dilaksanakan dengan baik.

"Kader ulama itu bertebaran dimana-mana dan saya berharap semua dijaga perannya, dilaksanakan dengan baik. Yang jadi menteri sampai selesai, ketua DPRD sampai selesai, wakil gubernur juga, itu semua pekerjaan mulia," ujarnya.

Ia dengan para ulama lainnya sangat berharap agar semua masyarakat ikut menjaga kondisi sebaik-baiknya supaya politik tetap santun dan damai. Menghadapi Pilkada, para ulama akan terus berdoa, untuk menjaga keutuhan warga NU.

Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang ikut Pilkada serentak pada 2018. Sejumlah calon namanya menguat untuk ikut bertarung di pilkada.

Wakil Guburnur Jatim Saifullah Yusuf memastikan diri ikut Pilkada. Sementara, nama lain yang santer adalah Ketua Umum DPP Muslimat yang juga Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017