Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi kembali terpilih menjadi ketua umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Sunan Ampel (IKA-UINSA) Surabaya untuk periode 2017-2022 dalam muktamar ke-1 Ika-UINSA di Sidoarjo, Jumat.
Dalam muktamar tersebut, Imam Nahrawi tidak mendapat pesaing. Hampir seluruh peserta sidang pleno pemiliahan ketua umum meminta Nahrawi langsung dikukuhkan kembali sebagai ketua umum untuk periode lima tahun mendatang.
Sekretaris Jenderal IKA-UINSA A. Bajuri mengatakan Menpora mendapatkan suara aklamasi dari sekitar 300 peserta muktamar. Mereka berasal dari pengurus pusat, koordinator wilayah (korwil), koordinator daerah (korda) dan komisariat dari Aceh sampai Papua.
Lebih lanjut Bajuri menjelaskan, proses pemilihan ketua umum IKA-UINSA berlangsung cukup lancar, walaupun sebelumnya ada kasak-kusuk ada calon lain yangg dimunculkan.
"Ternyata pada hari H pemilihan, para peserta muktamar secara serentak meminta agar Imam Nahrawi dikukuhkan kembali," katanya.
Sebelumnya, pria yang juga alumni Fakultas Tarbiyah angkatan 1991 itu sudah memimpin IKA-UINSA dengan SK rektor UINSA pada 6 November 2015. Dengan terpilihnya Imam Nahrawi sebagai ketua umum ini sekaligus memberikan legitimasi bahwa dirinya terpilih bukan karena penunjukan tapi lewat muktamar.
Dalam muktamar I IKA-UINSA yang diselenggarakan selama dua hari itu juga menghasilkan beberapa keputusan. Antara lain mengubah nama muktamar menjadi munas, menyempurnakan bentuk organisasi, dan memberikan rekomendasi dalam rangka menyikapi masalah korupsi, kebijakan pendidikan dan konflik etnis Rohingya di Myanmar.
"Bagi saya, amanah ini ibarat gunung tinggi. Untuk mencapai puncak, kita harus bersama saling bersinergi. Jangan takut mencapai puncak gunung, karena kita saling mendukung," kata Menpora usai kembali terpilih menjadi ketua IKA-UINSA.
Sebelumnya Imam Nahrawi juga mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) dari UINSA. Gelar kehormatan itu disampaikan langsung oleh rektor UINSA Prof Abd A'la.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Dalam muktamar tersebut, Imam Nahrawi tidak mendapat pesaing. Hampir seluruh peserta sidang pleno pemiliahan ketua umum meminta Nahrawi langsung dikukuhkan kembali sebagai ketua umum untuk periode lima tahun mendatang.
Sekretaris Jenderal IKA-UINSA A. Bajuri mengatakan Menpora mendapatkan suara aklamasi dari sekitar 300 peserta muktamar. Mereka berasal dari pengurus pusat, koordinator wilayah (korwil), koordinator daerah (korda) dan komisariat dari Aceh sampai Papua.
Lebih lanjut Bajuri menjelaskan, proses pemilihan ketua umum IKA-UINSA berlangsung cukup lancar, walaupun sebelumnya ada kasak-kusuk ada calon lain yangg dimunculkan.
"Ternyata pada hari H pemilihan, para peserta muktamar secara serentak meminta agar Imam Nahrawi dikukuhkan kembali," katanya.
Sebelumnya, pria yang juga alumni Fakultas Tarbiyah angkatan 1991 itu sudah memimpin IKA-UINSA dengan SK rektor UINSA pada 6 November 2015. Dengan terpilihnya Imam Nahrawi sebagai ketua umum ini sekaligus memberikan legitimasi bahwa dirinya terpilih bukan karena penunjukan tapi lewat muktamar.
Dalam muktamar I IKA-UINSA yang diselenggarakan selama dua hari itu juga menghasilkan beberapa keputusan. Antara lain mengubah nama muktamar menjadi munas, menyempurnakan bentuk organisasi, dan memberikan rekomendasi dalam rangka menyikapi masalah korupsi, kebijakan pendidikan dan konflik etnis Rohingya di Myanmar.
"Bagi saya, amanah ini ibarat gunung tinggi. Untuk mencapai puncak, kita harus bersama saling bersinergi. Jangan takut mencapai puncak gunung, karena kita saling mendukung," kata Menpora usai kembali terpilih menjadi ketua IKA-UINSA.
Sebelumnya Imam Nahrawi juga mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) dari UINSA. Gelar kehormatan itu disampaikan langsung oleh rektor UINSA Prof Abd A'la.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017