Bondowoso (Antara Jatim) - Ribuan peserta "Bondowoso Bersholawat" dengan bimbingan KHR Ahmad Azaim Ibrahimy di Alun-alun Kota Bondowoso, Jawa Timur, Kamis tengah malam,  berdoa untuk keselamatan warga Etnis Rohingya di Myanmar.

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, Kiai Ahmad Azaim Ibrahimy, mengajak jemaah membacakan surat Al Fatihah untuk warga Rohingya agar mereka senantiasa berada dalam lindungan Allah.

"Kita doakan semoga saudara kita itu segera bisa keluar dari problem hidup yang sedang dihadapinya. Lakon teater tadi ada kemiripan dengan apa yang terjadi pada saudara kita di Myanmar, yakni nyawa manusia tidak berharga," kata ulama muda kharismatik ini.

Cucu Pahlawan Nasional KHR As'ad Syamsul Arifin ini mengajak semua pihak untuk bergerak membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi warga Etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, itu.

"Bukan saja umat Islam, karena ini menyangkut persoalan kemanusiaan. Umat beragama lainnya, atas nama kemanusiaan harus ikut bergerak untuk menentang apa yang terjadi di sana," kata lulusan pesantren di Mekkah ini.

Para pemimpin di seluruh belahan dunia, katanya, harus menggunakan jalur diplomasinya untuk membantu menyelesaikan masalah Etnis Rohingya itu.

"Mereka yang selama ini getol menyuarakan tentang hak asasi manusia atau HAM, mari sekarang kita satu tujuan untuk membela mereka yang teraniaya, yang terampas hak asasinya," katanya.

Kepada umat Islam di Indonesia, khususnya mereka yang memiliki harta, Kiai Azaim mengajak untuk mendonasikan hartanya, namun harus disalurkan dengan hati-hati agar betul-betul sampai kepada yang membutuhkan.

"Bagi mereka yang tidak mampu menyumbangkan dana, setidaknya kita ikut mendoakan mereka sebagaimana kita malam ini," katanya.

Bondowoso Bersholawat itu digelar oleh mahasiswi KKN Institut Agama Islam Ibrahimy (IAII) Sukorejo, Situbondo, bekerja sama dengan Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafiiyah (IKSASS) Rayon Bondowoso.(*)


Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017