Kediri (Antara Jatim) - Sebuah warung di pusat jajanan areal perbukitan Gunung Klotok, Kota Kediri, Jawa Terbakar, terbakar, sehingga petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri, langsung menerjunkan mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api. 
     
"Kami mendapatkan laporan adanya warung yang terbakar di jalan tembus lebak tumpang tersebut. Api terjadi di warung Pak Karno. Saat itu, warung ditinggal pulang pemiliknya," kata Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban (Trantip) Satpol PP Kota Kediri Nurkamid di Kediri, Rabu malam.
     
Ia mengatakan, musibah tersebut terjadi saat petang. Api diketahui muncul dari warung tersebut oleh Seger, pemilik warung sebelah yang awalnya mendengar ada suara letusan lalu disusul munculnya api.
     
"Ada suara letusan dan ternyata warung sudah terbakar. Saat itu, api sudah menjalar hingga ke area kebun," katanya.
    
Nurkhamid mengaku belum mengetahui dengan persis penyebab kebakaran tersebut serta kerugian yang diderita pemilik warung yang lokasinya di areal perbukitan Gunung Klotok, Kota Kediri, tersebut. Dari laporan yang masuk, di dalam warung diperkirakan ada benda benda elektronik. Namun, saat ini tim juga masih berupaya menyelidikinya.
     
Proses pemadaman api, lanjut dia, awalnya dilakukan secara manual. Petugas dari pemadam kebakaran masih perjalanan ke lokasi saat api merambat dan mulai besar. Pemadaman melibatkan warga setempat serta Babinsa (Bintara Pembina Desa TNI-AD) yang juga datang ke lokasi.
     
Setelah beberapa saat, mobil pemadam kebakaran akhirnya datang dan api berhasil dipadamkan. Barang-barang di dalam warung juga tidak bisa diselamatkan, seperti barang elektronik dan beragam barang dagangan. 
     
Kepala BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri mengimbau warga berhati-hati terhadap musibah kebakaran. Selain bisa membahayakan diri sendiri, musibah itu juga bisa melukai orang lain. Di Kediri, musibah kebakaran mayoritas terjadi pada rumah atau bangunan, sementara yang lahan sangat jarang.
     
Ia menyebut, penanganan bencana bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk ibu-ibu. Untuk itu, mereka harus diberi pengetahuan untuk memahami pentingnya penanganan bencana kebakaran, termasuk teknik memadamkan api.
     
BPBD juga intensif melakukan pelatihan pada setiap unsur masyararakat, termasuk ibu-ibu. Teknik pelatihan dengan simulasi memadamkan api menggunakan handuk basah.
     
"Ibu-ibu juga mempunyai peran penting untuk membantu penanganan bencana kebakaran. Dengan handuk yang telah dibasahi terlebih dahulu, diletakkan perlahan ke api agar dapat padam, tanpa menjalar kemana-mana," katanya.
     
Ia berharap, warga lebih berhati-hati, dengan selalu memeriksa rumah saat akan ditinggal. Jika diketahui ada saluran listrik yang bermasalah, dianjurkan segera diperbaiki. Selain itu, saat ditinggal diharapkan juga melakukan pengecekan kompor ataupun tabung elpiji. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017