Malang (Antara Jatim) - Puluhan mahasiswa baru dari 16 negara mewarnai kegiatan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) tahun akademik 2017-2018 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin.
Mahasiswa baru (maba) dari 16 negara tersebut, sebanyak 78 orang. Di antaranya berasal dari Afganistan, China, India, Jepang, Jerman, Kamboja, Korea Selatan, Laos, Libya, Malaysia, Polandia, Rusia, Sierra Leone, Sudan, Thailand, dan Vietnam.
Pesmaba dibuka dengan upacara di Heliped UMM dengan nuansa kebangsaan. yang sangat kental. Nuansa itu ditunjukkan melalui flashmob bernuansa merah putih dengan formasi lambang Burung Garuda, tulisan "UMM for Indonesia" dan "Jas Merah Kampus Putih", serta formasi kepulauan Indonesia.
Menurut Rektor UMM Fauzan, flashmob tersebut sejalan dengan tema Pesmaba 2017 yaitu "Meneguhkan Karakter Kebangsaan untuk Indonesia Berkemajuan dan Bermartabat". "Dengan tema ini, kami berharap maba tak hanya mengenal UMM secara fisik, tapi sekaligus menginternalisasi perasaan mental dan ideologi menyatu dengan UMM," katanya.
Pemilihan flashmob bernuansa kebangsaan sejalan dengan tagline UMM "Jas Merah Kampus Putih". Tagline ini tak hanya bermakna harfiah lantaran mahasiswa mengenakan jas berwarna merah dan kampus UMM dominan warna putih, tetapi juga mengingatkan akronim yang dikenalkan presiden pertama RI Soekarno tentang "Jas Merah" yang bermakna, jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Sedangkan kampus putih, lanjutnya, bisa bermakna kampus yang amanah, optimistik dan mencerahkan. Dengan nuansa tersebut, rektor berharap para maba UMM siap menjadi generasi muda terbaik dan pemimpin bangsa di masa depan. "Saat ini boleh jadi saudara hanya menjadi mahasiwa UMM, tetapi di masa mendatang, saudaralah yang akan menjadi pemimpin di negeri ini," ujar Fauzan.
Lebih lanjut, Fauzan juga mendorong para maba untuk meneruskan estafet prestasi yang sebelumnya telah diraih mahasiswa UMM. "Pekan lalu UMM menerima Apresiasi Ikon Prestasi Indonesia dalam perhelatan Festival Prestasi Indonesia 2017 lantaran tim robot UMM menjuarai kontes robot internasional di Connecticut Amerika Serikat," ucapnya.
Semerntara itu, karakter kebangsaan semakin kuat dengan hadirnya Danrem 083/Baladikajaya Kolonel (Inf) Bangun Nawoko sebagai inspektur upacara dan Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia Dr Sutrimo yang memberikan kuliah umum sebelum dimulainya prosesi Pesmaba di masing-masing fakultas.
Selain ciri merah putih pada flashmob di heliped, atmosfer kebangsaan kembali terasa ketika maba memenuhi hall UMM Dome selepas upacara pembukaan. Mahasiswa yang duduk di pelataran ruangan dome diminta membentuk formasi merah-putih, sementara yang duduk di tribun atas membentuk formasi bertuliskan "We Love UMM" bercorak merah-putih.
Maba UMM tahun akademik 2017-2018 sebanyak 7.609 orang dari sekitar 20.700 yang mendaftar di kampus tersebut. Pada tahun ini, UMM memberikan beasiswa prestasi kepada 450 mahasiswa dari berbagai jurusan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Mahasiswa baru (maba) dari 16 negara tersebut, sebanyak 78 orang. Di antaranya berasal dari Afganistan, China, India, Jepang, Jerman, Kamboja, Korea Selatan, Laos, Libya, Malaysia, Polandia, Rusia, Sierra Leone, Sudan, Thailand, dan Vietnam.
Pesmaba dibuka dengan upacara di Heliped UMM dengan nuansa kebangsaan. yang sangat kental. Nuansa itu ditunjukkan melalui flashmob bernuansa merah putih dengan formasi lambang Burung Garuda, tulisan "UMM for Indonesia" dan "Jas Merah Kampus Putih", serta formasi kepulauan Indonesia.
Menurut Rektor UMM Fauzan, flashmob tersebut sejalan dengan tema Pesmaba 2017 yaitu "Meneguhkan Karakter Kebangsaan untuk Indonesia Berkemajuan dan Bermartabat". "Dengan tema ini, kami berharap maba tak hanya mengenal UMM secara fisik, tapi sekaligus menginternalisasi perasaan mental dan ideologi menyatu dengan UMM," katanya.
Pemilihan flashmob bernuansa kebangsaan sejalan dengan tagline UMM "Jas Merah Kampus Putih". Tagline ini tak hanya bermakna harfiah lantaran mahasiswa mengenakan jas berwarna merah dan kampus UMM dominan warna putih, tetapi juga mengingatkan akronim yang dikenalkan presiden pertama RI Soekarno tentang "Jas Merah" yang bermakna, jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Sedangkan kampus putih, lanjutnya, bisa bermakna kampus yang amanah, optimistik dan mencerahkan. Dengan nuansa tersebut, rektor berharap para maba UMM siap menjadi generasi muda terbaik dan pemimpin bangsa di masa depan. "Saat ini boleh jadi saudara hanya menjadi mahasiwa UMM, tetapi di masa mendatang, saudaralah yang akan menjadi pemimpin di negeri ini," ujar Fauzan.
Lebih lanjut, Fauzan juga mendorong para maba untuk meneruskan estafet prestasi yang sebelumnya telah diraih mahasiswa UMM. "Pekan lalu UMM menerima Apresiasi Ikon Prestasi Indonesia dalam perhelatan Festival Prestasi Indonesia 2017 lantaran tim robot UMM menjuarai kontes robot internasional di Connecticut Amerika Serikat," ucapnya.
Semerntara itu, karakter kebangsaan semakin kuat dengan hadirnya Danrem 083/Baladikajaya Kolonel (Inf) Bangun Nawoko sebagai inspektur upacara dan Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia Dr Sutrimo yang memberikan kuliah umum sebelum dimulainya prosesi Pesmaba di masing-masing fakultas.
Selain ciri merah putih pada flashmob di heliped, atmosfer kebangsaan kembali terasa ketika maba memenuhi hall UMM Dome selepas upacara pembukaan. Mahasiswa yang duduk di pelataran ruangan dome diminta membentuk formasi merah-putih, sementara yang duduk di tribun atas membentuk formasi bertuliskan "We Love UMM" bercorak merah-putih.
Maba UMM tahun akademik 2017-2018 sebanyak 7.609 orang dari sekitar 20.700 yang mendaftar di kampus tersebut. Pada tahun ini, UMM memberikan beasiswa prestasi kepada 450 mahasiswa dari berbagai jurusan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017