Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Sektor (Polsek) Sukolilo Surabaya menyelidiki kematian seorang mahasiswa berinisial AS yang diinformasikan sebelumnya sempat menenggak minuman keras yang dicampur dengan minuman ringan atau "softdrink".
"Penyebab kematiannya masih sedang diselidiki," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Sukolilo Surabaya Inspektur Polisi Satu Pujianto, saat dikonfirmasi, Senin malam.
Dia membenarkan pemuda berusia 21 tahun asal Desa Kobrey, Kecamatan Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, yang indekos di Jalan Manyar Rejo Surabaya itu sebelum meninggal menenggak minuman keras "Whisky".
Pujianto mengatakan seorang saksi mengaku melihat korban membeli minuman "Whisky" pada Jumat (25/8) petang sekitar pukul 18.00 WIB di kawasan Bratang Surabaya.
Masih berdasarkan keterangan saksi, korban kemudian menenggak minuman keras itu di rumah kos setelah terlebih dahulu dicampur dengan "softdrink".
"Mulanya setelah minum kondisi korban dikabarkan baik-baik saja," ujarnya. Korban baru mengalami muntah-muntah pada hari Minggu (27/8) dini hari.
Oleh teman-temannya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya namun sesampainya di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Haji Sukolilo dinyatakan telah meninggal dunia.
Sejumlah saksi yang turut mengantar ke ruma sakit memastikan di tengahh perjalanan korban masih bernafas.
Apakah kematiannya berkaitan dengan minuman keras campur "softdrink" yang diminum korban, polisi belum bisa memastikan.
"Kami telah mendatangkan Tim Inafis Polrestabes Surabaya untuk melakukan identifikasi," katanya.
Jasad korban, lanjut Pujianto, telah dikirim ke Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo Surabaya untuk divisum. "Saat ini kami masih menunggu persetujuan dari keluarga korban untuk proses otopsinya," ucapnya.
Hingga kini, lanjut dia, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk menyelidiki kematianya. Pujianto berharap keluarga korban mengizinkan dilakukan proses otopsi agar lebih memudahkan mengetahui penyebab kematiannya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017