Malang (Antara Jatim) - Universitas Brawijaya (UB) Malang meraih gelar juara umum tiga kali berturut-turut atau "hattrick" dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasonal (Pimnas) pada tahun 2015, 2016 dan 2017.
Kontingen UB Malang yang terdiri dari 208 orang itu selain berjuang untuk merebut kembali juara umum Pimnas ke-30 di Makassar juga memboyong Piala Adhikarta Kertawidya. Mereka tiba kembali di kampus setempat dan disambut jajaran rektorat, Senin.
Wakil Rektor 3 UB Prof Arief Prayitno MS di sela penyambutan kontingen peraih gelar juara umum Pimnas ke-30 itu mengaku lega, bangga, bahagia, dan terharu karena UB meraih juara umum Pimnas tiga kali secara berturut-turut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Kontingen UB Malang yang terdiri dari 208 orang itu selain berjuang untuk merebut kembali juara umum Pimnas ke-30 di Makassar juga memboyong Piala Adhikarta Kertawidya. Mereka tiba kembali di kampus setempat dan disambut jajaran rektorat, Senin.
Wakil Rektor 3 UB Prof Arief Prayitno MS di sela penyambutan kontingen peraih gelar juara umum Pimnas ke-30 itu mengaku lega, bangga, bahagia, dan terharu karena UB meraih juara umum Pimnas tiga kali secara berturut-turut.
"Alhamdulillah kami bisa memboyong gelar juara umum lagi ke kampus ini. Ini adalah buah kerja keras semua pihak, termasuk doa yang tiada henti kami panjatkan," ujarnya.
Dalam Pimnas ke-30 di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, UB mengoleksi 19 medali, dengan rincian 3 emas, 3 perak, 3 perunggu untuk kategori poster yang mendapat penilaian 20 persen, dan 5 emas, 1 perak, 4 perunggu untuk kategori presentasi yang mendapatkan penilaian 80 persen.
Rektor UB Prof Muhammad Bisri mengaku bangga dengan perjuangan seluruh tim yang terlibat untuk mempertahankan sekaligus mengejar hattrick juara umum. "Perjuangan tim di ajang Pimnas ini sangat berat. Oleh karena itu, saya yakin mahasiswa UB sangat berkualitas dan unggul di segala lini," ujarnya.
Ia mengemukakan ada tiga hal yang harus diteruskan sebagai langkah menuju juara adalah proses panjang dari mulai penyusunan proposal, karantina, pemberian motivasi, pendampingan, doa bersama, hingga pemberian santunan pada anak yatim.
"Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah kualitas mahasiswa yang tidak bisa dihindarkan dari keberhasilan ini. Jika mereka tidak hebat, kami juga tidak akan juara, serta kebersamaan jajaran petinggi yang mendampingi mahasiswa dari awal hingga mendapatkan gelar juara umum untuk ketiga kalinya secara berturut-turut," katanya.
Di ajang Pimnas ke-30 tesrebut, Universitas Brawijaya mengirimkan 31 tim. Dan, setiap tim yang meraih medali emas diberikan insentif (bonus)sebesar Rp17,5 juta. "Setiap tim yang mendapat medali akan mendapat reward, mungkin hanya akan berbeda nominalnya untuk peraih medali emas, perak, dan perunggu," ucapnya.
Beberapa tahun sebelumnya, UB juga meraih gelar juara umum tiga kali, yakni pada tahun 2009, 2010 dan 2012.
Sementara itu, 10 besar juara Pimnas ke-30 di UMI Makassar berturut-turut adalah Universitas Brawijaya di posisi pertama (juara umum), disusul Universitas Gadjah Mada (UGM), ITS, Universitas Airlangga (Unair), IPB, Undip, Universitas Negeri Semarang, ITB, Universitas Surabaya, dan Universitas Negeri Yogyakarta.(*)
Dalam Pimnas ke-30 di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, UB mengoleksi 19 medali, dengan rincian 3 emas, 3 perak, 3 perunggu untuk kategori poster yang mendapat penilaian 20 persen, dan 5 emas, 1 perak, 4 perunggu untuk kategori presentasi yang mendapatkan penilaian 80 persen.
Rektor UB Prof Muhammad Bisri mengaku bangga dengan perjuangan seluruh tim yang terlibat untuk mempertahankan sekaligus mengejar hattrick juara umum. "Perjuangan tim di ajang Pimnas ini sangat berat. Oleh karena itu, saya yakin mahasiswa UB sangat berkualitas dan unggul di segala lini," ujarnya.
Ia mengemukakan ada tiga hal yang harus diteruskan sebagai langkah menuju juara adalah proses panjang dari mulai penyusunan proposal, karantina, pemberian motivasi, pendampingan, doa bersama, hingga pemberian santunan pada anak yatim.
"Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah kualitas mahasiswa yang tidak bisa dihindarkan dari keberhasilan ini. Jika mereka tidak hebat, kami juga tidak akan juara, serta kebersamaan jajaran petinggi yang mendampingi mahasiswa dari awal hingga mendapatkan gelar juara umum untuk ketiga kalinya secara berturut-turut," katanya.
Di ajang Pimnas ke-30 tesrebut, Universitas Brawijaya mengirimkan 31 tim. Dan, setiap tim yang meraih medali emas diberikan insentif (bonus)sebesar Rp17,5 juta. "Setiap tim yang mendapat medali akan mendapat reward, mungkin hanya akan berbeda nominalnya untuk peraih medali emas, perak, dan perunggu," ucapnya.
Beberapa tahun sebelumnya, UB juga meraih gelar juara umum tiga kali, yakni pada tahun 2009, 2010 dan 2012.
Sementara itu, 10 besar juara Pimnas ke-30 di UMI Makassar berturut-turut adalah Universitas Brawijaya di posisi pertama (juara umum), disusul Universitas Gadjah Mada (UGM), ITS, Universitas Airlangga (Unair), IPB, Undip, Universitas Negeri Semarang, ITB, Universitas Surabaya, dan Universitas Negeri Yogyakarta.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017