Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memperoleh nilai B untuk akreditasi institusi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan mengantongi total nilai sebesar 327.

Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie di Surabaya, Kamis mengatakan penilaian itu dari SK bernomor 2740 BAN PT yang dikeluarkan pada 15 Agustus lalu dan diterima pada 22 Agustus. Hasil ini merupakan penilaian pertama kali sejak Unusa berdiri pada tahun 2013 dari sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes).

"Kami memang bersungguh-sungguh dalam mengelola institusi yang merupakan amanah dari umat. Hasil akreditasi ini adalah salah satu bukti kesungguhan kami," katanya Jazidie.

Dia mengatakan, penilaian ini membuktikan jika tata kelola yang dia jalankan sesuai pada rel yang telah digariskan terkait dengan tata kelola perguruan tinggi. Kini, Unusa sedang mempersiapkan diri untuk bisa memperbaiki nilai akreditasi program studi.

"Logikanya, akreditasi institusi itu adalah kumpulan atau gabungan dari akreditasi-akreditasi program studi, hasilnya akreditasi institusi, karena hampir semua unsur yang dinilai pada akreditasi institusi sama. Karena itu kami berharap akreditasi institusi juga akan lebih baik, yang C menjadi B dan B menjadi A," ujarnya.

Jauh hari jelang penilaian akreditasi institusi, lanjut dia, Unusa memang sudah menyiapkan diri untuk dinilai. Karenanya, ketika empat asesor dari BAN PT melakukan visitasi dan mengonfirmasi dari borang yang telah diisi, civitas akademika Unusa antusias menyambutnya.

"Apalagi dialog dan diskusi yang dilakukan para asesor BAN PT telah menyemangati kami untuk bekerja lebih giat lagi. Penilai dari BAN-PT ini telah memberikan semangat bagi para pengajar dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kinerjanya. Hasil akreditasi ini menjadi cambuk untuk lebih baik lagi. Kami akan mempertahankan dan berharap bisa meningkatkan prestasi ini," tutur Jazidie.

Menurut dia, penilaian akreditasi B dari BAN PT ini perlu disyukuri, karena diakuinya, terdapat beberapa tantangan yang dialami Unusa untuk mendapatkan akreditasi tersebut. Satu di antaranya adalah mengubah kerangka pikir sivitas akademika dan para pemangku kepentingan dari konteks Stikes ke konteks Universitas.

"Sistem manajemen dan tata kelola terus kami benahi untuk menggerakkan dan mewujudkan program-program visioner. Kami mengatasinya dengan melakukan penyempumaan manajemen dan tata kelola yang efektif, efisien, produktif dan akuntabel," ujarnya.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017