Malang (Antara Jatim) - Bupati Malang Rendra Kresna meminta petani bawang di wilayah itu untuk tidak putus asa akibat harga bawang merah saat ini turun drastis dibanding beberapa bulan lalu.

"Kami sangat peduli dengan petani bawang yang penuh semangat dan bekerja keras menghasilkan panen bawang dengan kualitas unggul. Oleh karena itu, kami memberikan bantuan alat agar petani lebih semangat dan menghasilkan bawang jenis Batu Ijo yang bagus," kata Rendra Kresna di sela panen bawang merah di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin.

Bantuan yang diberikan Rendra Kresna kepada petani bawang tersebut berupa puluhan alat semprot lahan pertanian (Hand Sprayer). Alat tersebut diserahkan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Makmur, Kelompok Tani (Poktan) Subur dan Makmur.

Ia mengakui petani merupakan pahlawan bagi kehidupan, yakni dengan memberikan hasil pertaniannya sebagai kebutuhan pokok pangan untuk masyarakat luas. "Kami tahu harga bawang merah di pasaran sekarang ini sedang anjlok, namun kami yakin petani tetap memiliki semangat bajadan tidak mudah putus asa untuk tetap meningkatkan produktivitas panennya," katanya.

Menurut Rendra, sekarang ini polemik yang dirasakan petani bawang cukup memprihatinkan karena turunnya harga bawang yang cukup drastis, yakni Rp10-Rp12 ribu per kilogram di tingkat petani dan harga jual di pasaran sekitar Rp16 ribu per kilogram
 
Melihat kondisi tersebut, Rendra berjanji akan terus melakukan koordinasi dengan dinas terkait dan pemerintah pusat guna mengupayakan stabilitas harga bawang merah. "Saya juga tidak ingin ingin petani banting setir atau pindah haluan dan bekerja di sektor lain. Terus tekuni menjadi petani secara istiqomah," ucapnya.

Rendra mengakui kondisi petani seperti itu merupakan persoalan klasik. Pada saat panen raya, termasuk jenis tanaman sayuran, harganya terjun bebas. Ini adalah sistem atau mekanisme dari permintaan pasar. "Upaya yang kami lakukan untuk  menstabilkan harga bawang merah di Kabupaten Malang, kami sudah berkoordinasi bersama jajaran dinas sampai perangkat desa untuk membantu mencari solusi untuk mendongkrak harga bawang," katanya.

Beberapa hari lalu, lanjutnya, Kabupaten Malang juga  kedatangan Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kemtan), Sujono. Dirjen meninjau hasil panen bawang merah di Ngantang dan pastinya sudah melaporkan apa keluhan dari petani tentang merosotnya harga bawang yang berdampak pada ekonomi petani.

"Kami juga akan melakukan terobosan dengan Gubernur Jawa Timur guna memberikan kemudahan menjalin jaringan antarprovinsi untuk menyeimbangkan antara jumlah permintaan dan penawaran komoditas yang dibutuhkan masyarakat," katanya.

Pada kesempatan itu Bupati juga meminta petani sering melakukan koordinasi terkait perkembangan harga pangan agar informasi yang didapatkan lebih cepat dan akurat. "Kepada para gapoktan seringlah berkoordinasi mengenai harga pangan, khususnya bawang yang sedang anjlok harganya, kendalanya pasti pascapanen tanaman apapun atau budi daya ikan ketika waktunya panen raya harga pasti akan terjun bebas," ujarnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017