Surabaya (Antara Jatim) - Reklame bergambar wanita seksi dengan balutan busana merah putih dan
membawa bendera merah putih milik salah satu perusahaan keramik di
kawasan jalan Panglima Sudirman, Kota Surabaya, dicopot petugas Satpol
PP karena dinilai tidak etis.


"Saya mendukung langkah Satpol PP mencopot reklame yang tidak etis
ini," kata salah satu aktivis peduli anak Daniel Rorong saat menyaksikan
langsung pelepasan reklame di Jalan Panglima Sudirman Surabaya, Sabtu.


Menurut dia, tidak etisnya reklame tersebut terlihat dari busana
warna putih yang membalut tubuh wanita dalam reklame yang tertiup angin
sehingga pahanya kelihatan.


Ketika mendapat info tersebut, Daniel langsung bereaksi dengan
membuat dua poster yang akan dipasang di bawah tiang reklame tersebut.
Namun dua poster bertuliskan "Selamatkan Anak dari Iklan yang Kurang
Mendidik" dan "Kreativitas yang Kebablasan" tidak jadi dipasang sebagai
bentuk protes lantaran sejumlah petugas Satpol PP Kota Surabaya
menurunkan reklame tersebut.


"Terima kasih untuk reaksi cepat dari pihak Satpol PP yang langsung
menurunkan materi reklame tersebut sebelum ada aksi lanjutan dari
teman-teman aktivis lain," ujarnya.


Daniel mengatakan sebenarnya materi reklamenya bagus karena ada
nuansa Dirgahayu Kemerdekaan. "Sayangnya, ada materi gambar lain yang
tidak pantas. Itu saja yang jadi keberatan saya serta teman-teman
lainnya," katanya.


Ketua Pemuda Pusura Surabaya Hoslih Abdullah mengapresiasi kinerja
Satpol PP Kota Surabaya yang bergerak cepat dengan menurunkan papan
reklame di Jalan Panglima Sudirman Surabaya dan beberapa titik lainnya.


"Surabaya sebagai Kota Pahlawan dan kaum Nasionalis merasa terusik.
Ini melecehkan merah putih. Jika tidak segera dicopot, masyarakat
Surabaya bisa bergerak," ujarnya.


Untuk itu, lanjut dia, Biro Hukum Pemuda Pusura akan mengkaji
masalah tersebut masuk unsur melecehkan merah putih atau tidak. "Kami
berharap hal ini tidak terulang lagi," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017